Keterbelakangan mental atau biasa juga dikenal dengan retardasi mental digunakan untuk menunjukkan kecerdasan seseorang dan fungsi sehari-hari, yang lebih rendah daripada orang lain pada usia yang sama.
Upaya Pencegahan Kondisi Retardasi Mental
Ada kalanya kondisi retardasi mental tidak dapat dicegah, tapi ada beberapa langkah yang diharapkan bisa menjadi jalan pencegahan yang signifikan, yaitu:
1. Imunisasi rubella untuk mencegah fenomena rubella kongenital dan morbiditas yang menyertainya.
2. Perawatan prenatal yang ditingkatkan dengan perhatian pada kehamilan yang berisiko, termasuk peningkatan gizi, penatalaksanaan diabetes, dan pencegahan prematuritas.
3. Perawatan khusus untuk bayi prematur sebagaimana dicontohkan oleh spesialisasi pediatri neonatologi dan unit perawatan intensif bayi baru lahir.
4. Konseling genetik untuk keluarga di mana ada masalah yang diketahui (seperti, sindrom Fragile-X, translokasi kromosom).
5. Saran mengenai asupan alkohol selama kehamilan untuk pencegahan sindrom alkohol janin.
6. Pengurangan paparan lingkungan terhadap timbal pada anak-anak yang berkaitan dengan keracunan timbal dan peningkatan beban timbal.
7. Pengurangan kecelakaan masa kanak-kanak (cedera kepala) dengan memperhatikan pengendalian yang efektif pada mobil, dan terhadap bahaya lainnya.
8. Konseling dan pendidikan untuk mengurangi kehamilan di masa remaja dengan petugas meningkatkan risiko kebidanan dan sosial.
9. Upaya untuk mengurangi penelantaran dan pelecehan anak dengan memanfaatkan dukungan, pendidikan, dan pengawasan.
10. Pendidikan kesehatan dan gizi yang dirancang untuk mempromosikan perawatan preventif dan antisipatif anak-anak.