Mohon tunggu...
Rizky Tzara Mufidah
Rizky Tzara Mufidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis konten sosial budaya

Selanjutnya

Tutup

Seni

Solo Art Market: Tempat Asyik Buat Cari Karya Seni di Solo

26 Desember 2024   20:42 Diperbarui: 26 Desember 2024   20:42 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Solo -- Solo Art Market menjadi semakin menarik bagi pengunjung karena menyediakan perpaduan antara budaya dan seni. Namun, bagaimana tepatnya jaringan sosial seperti Instagram meningkatkan kesadaran merek dan minat beli, katakanlah untuk Solo Art Market? Ini adalah pertanyaan yang ingin dijawab oleh artikel ini seperti yang digambarkan dalam jurnal berjudul "Pengaruh Bauran Komunikasi Pemasaran Berbasis Instagram melalui Brand Awareness terhadap Minat Pembelian Produk dalam Penyelenggaraan Solo Art Market" karya Rahardani.

Pasar tersebut menjelaskan bagaimana hubungan masyarakat dan publisitas menjadi penting dalam membangun kesadaran merek yang baik terutama di antara pengunjung Solo Art Market. Peran ini membantu membuat tawaran para seniman dikenal oleh audiens yang lebih luas. Faktanya, meskipun iklan sebagai salah satu campuran komunikasi pemasaran tidak memiliki efek signifikan pada keputusan pembelian, publisitas yang dilakukan melalui media social khususnya Instagram telah terbukti efektif.

Menggali Potensi Seni di Solo

Solo Art Market bukan hanya pusat penjualan karya seni. Tetapi juga mencakup semua bentuk lukisan, seni pertunjukan, dan bahkan gabungan di antara keduanya. Setiap karya seni yang dipamerkan di Solo Art Martket menceritakan kisah tentang kota Solo, dan Aristoteles pernah berkata bahwa karya seni adalah cerminan budaya. Oleh karena itu, Solo Art bukan sekadar pusat penjualan karya seni, tetapi pasar di mana pentingnya pelestarian dan perlindungan budaya diajarkan.

Meskipun kemajuan masyarakat modern, Solo berupaya agar tetap setia pada tradisi pribumi. Di sinilah Solo Art Market memainkan peran penting. Solo Art Market bukan hanya pusat bagi para seniman, tetapi juga pusat bagi masyarakat untuk mengetahui lebih lanjut tentang budaya dan seni mereka.

Tantangan Solo Art Market di Masa Depan

Meskipun Solo Art Market telah memberikan kontribusi signifikan terhadap seni dan ekonomi kreatif di Solo, beberapa tantangan tetap ada. Misalnya, bagaimana memastikan bahwa Solo Art Market ada di kota ini ketika banyak pasar seni lainnya berkembang pesat di kota-kota besar lain. Diperlukan upaya lebih untuk secara terus-menerus memelihara kualitas acara atau karya seni yang dipamerkan dan mendidik masyarakat untuk lebih menghargai seniman lokal.

Dalam konteks ekonomi, Solo Art Market menghadapi berbagai tantangan yang perlu diperhatikan. Menurut laporan dari Dinas Pariwisata Kota Surakarta (2023), meskipun terjadi peningkatan pengunjung sebesar 15% setiap tahunnya, transaksi jual beli karya seni masih belum optimal. Hal ini sejalan dengan penelitian Wijaya dan Sutarso (2022) dalam jurnal "Ekonomi Kreatif di Kota Solo" yang mengungkapkan bahwa hanya 30% pengunjung yang melakukan pembelian karya seni.

Tantangan ekonomi lainnya muncul dari kesenjangan harga antara ekspektasi pembeli dan nilai yang ditetapkan seniman. Seperti yang diungkapkan dalam studi "Perkembangan Pasar Seni di Indonesia" oleh Pratama (2023), banyak calon pembeli masih menganggap harga karya seni di Solo Art Market terlalu tinggi, sementara para seniman merasa nilai tersebut sudah sesuai dengan kualitas dan waktu yang mereka investasikan.

Dengan tegas, Solo Art Market harus menjalin lebih banyak kemitraan dengan otoritas setempat, komunitas seni, dan perusahaan swasta agar dapat terus tumbuh dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Perubahan dan strategi pada acara yang diadakan SAM, serta iklan, semakin meningkatkan apa yang dapat ditawarkan SAM kepada banyak orang.

Solo Art Market memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi kreatif yang berkelanjutan di Kota Solo. Dengan mengatasi tantangan ekonomi yang ada melalui solusi inovatif dan adaptif, SAM dapat terus berkembang sambil tetap mempertahankan nilai-nilai budaya dan artistik yang menjadi fondasi keberadaannya. Keseimbangan antara aspek komersial dan kultural ini akan menjadi kunci kesuksesan Solo Art Market di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun