Mohon tunggu...
Rizky Triputra
Rizky Triputra Mohon Tunggu... -

pemungut remah-remah kata di lintasan kenangan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perihal Hari Depan

21 Desember 2014   08:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:49 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

apa yang kau inginkan dari hari depan
sedangkan kita tak mampu menyentuh wajahnya yang (selalu diharapkan) rupawan
ingin aku hidup kekal seperti puisi,
ingin aku sebahagia biru langit tanpa hujan,
ingin aku sebebas perjalanan comulonimbus
ingin aku...
pada akhirnya kita harus memilih
membiarkan takdir mewarnai seluruh lamunan dan mimpi
atau mengipasi harapan
agar menyala bagai bara dan  membiarkan ketulusan
menjadi hembus angin di dekatnya

2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun