apa yang kau inginkan dari hari depan
sedangkan kita tak mampu menyentuh wajahnya yang (selalu diharapkan) rupawan
ingin aku hidup kekal seperti puisi,
ingin aku sebahagia biru langit tanpa hujan,
ingin aku sebebas perjalanan comulonimbus
ingin aku...
pada akhirnya kita harus memilih
membiarkan takdir mewarnai seluruh lamunan dan mimpi
atau mengipasi harapan
agar menyala bagai bara dan membiarkan ketulusan
menjadi hembus angin di dekatnya
2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!