Semarang -Kelompok mahasiswa Universitas PGRI Semarang melakukan kuliah kerja nyata di wilayah RW 3 Kelurahan Siwalan, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, mengajak warga sekitar untuk melakukan pertanian di lingkungan perkotaan (urban farming).
Urban farming merupakan salah satu upaya untuk memperkuat ketahanan pangan. Urban farming dapat diartikan sebagai usaha pertanian diperkotaan dengan memanfaatkan lahan-lahan terbuka yang ada disekitar masyarakat. Program ini tengah digencarkan oleh Pemerintah Kota Semarang sehingga menjadi salah satu langkah untuk mendorong perbaikan dan pelestarian lingkungan.
Mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 41 yang beranggotakan 16 anggota serta pegawai kelurahan Siwalan melakukan kegiatan urban farming dengan cara menyediakan berbagai jenis bibit dan media tanam di kelurahana tersebut, serta mengembangkan urban farming hidroponik
Kegiatan ini diawali menggerakkan warga setempat untuk melakukan penanaman bibit yang telah disediakan mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 41 kelurahan Siwalan. Adapun berbagai jenis tanaman yang ditanam yaitu tanaman rimpang, sawi, kangkung, cabai, terong, dan tomat. Kemudian melakukan penataan dan memberikan nama pada setiap tanaman.
Pak Yanto, selaku Ketua RW 3 menjelaskan bahwa KKN UPGRIS Kelompok 41 sangat membantu masyarakat yang menjadi penggerak untuk mengoptimalkan lahan-lahan yang ada, terutama di sekitar wilayah RW 3 dan lingkungan Kelurahan Siwalan.
Warga setempat saat ini memliki aktivitas dalam mengelola urban farming yang didukung dengan penyediaan bibit, hingga pelatihan urban farming bersama mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 41.
“Berkat bantuan ekosistem urban farming ini kami merasa sangat terbantu, sayuran yang dihasilkan bermanfaat untuk bahan pangan rumah tangga dan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, serta pemberian nama pada tanaman mendorong warga untuk memahami jenis-jenis tanaman” katanya.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 41 yang telah memberikan bantuan sarana urban farming dan selalu membantu serta menjadi salah satu penggerak proses secara langsung kepada kami sehingga sampai dengan saat ini tercatat sudah berhasil menanam serta merawat sayuran hidroponik,” ujar Ibu Sutami.
Program kerja mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 41 menjadi bukti komitmen untuk terus bertanggung jawab terhadap kehidupan sosial masyrakat dan perbaikan lingkungan sekitar. Melalui urban farming pula, mahasiswa KKN UPGRIS Kelompok 41 terus mendorong masyarakat agar bisa memanfaatkan lahan sempit di pemukiman padat penduduk dengan lebih maksimal serta memahami manfaat berbagai jenis tanaman.
Terkait dengan hal tersebut, ketua KKN UPGRIS Kelompok 41 Shendi Ridwan Syach menjelaskan bahwa Mahasiswa KKN UPGRIS terus mewujudkan komitmen tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan menyalurkan program-progra kerja yang secara nyata dapat mendorong perbaikan ekosistem lingkungan.
Program kerja KKN bidang lingkungan dan bidang literasi digital merupakan salah satu komitmen nyata Kelompok 41 KKN UPGRIS untuk pelestarian lingkungan di tengah kota yang memanfaatkan lahan sempit di wilayah padat pemukiman serta pemberian nama tanaman guna memberikan edukasi warga sekitar. Program ini tidak hanya dilaksanakan di satu titik saja, tetapi telah dijalankan di beberapa titik di sekitar Kelurahan Siwalan.
“Kami berharap bantuan ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan untuk menjadi wadah positif bagi masyarakat. Semoga program kerja di kelompok KKN 41 UPGRIS tersebut menjadi sarana inspiratif yang dapat ditiru oleh kelompok-kelompok lainnya,” tegas Ketua KKN UPGRIS Kelompok 41.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H