Mohon tunggu...
Rizky shorfana
Rizky shorfana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Magister Aqidah dan Filsafat Islam Sunan Kalijaga

saya suka menulis terkait dengan sejarah, filsafat dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Benarkah Tuhan Dapat Dibuktikan Secara Ilmiah?

16 November 2024   20:50 Diperbarui: 16 November 2024   21:06 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini sering kali muncul perdebatan mengenai bukti ilmiah mengenai eksistensi Tuhan. akan tetapi, banyak orang juga yang keliru memahami definisi dari istilah ilmiah itu sendiri. Sehingga perdebatan yang terjadi di tengah khalayak ramai sering kali tak lebih dari sekadar adu pendapat yang tak berujung, bagai roda pedati yang berputar tanpa arah yang jelas. Maka dari itu, tulisan ini ingin menjelaskan apa sebenarnya makna dari ilmiah? Dan benarkah Tuhan dapat dibuktikan secara Ilmiah?

Sebenarnya istilah ilmiah yang digunakan saat ini masih sangatlah ambigu. Bukan makna ilmiahnya, melainkan istilah tersebut digunakan untuk merujuk pada kebenaran scientific yang digunakan oleh ilmuwan barat, atau hanya sekedar ilmu pengetahuan yang didasarkan oleh kebenaran rasio. Jika kita merujuk pada akar kata ilmiah itu sendiri berasal dari bahasa arab yakni ilm yang berarti ilmu atau pengetahuan. Secara etimologi berarti proses untuk memahami, mempelajari, atau mengenali sesuatu dengan pendekatan yang sistematis dan didasarkan pada prinsip-prinsip yang teruji.

Sedangkan secara terminologi, istilah ilmiah merujuk pada segala hal yang terkait dengan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan metode ilmiah, dalam hal ini melibatkan pengamatan, pengukuran, eksperimen dan analisis kritis untuk mencapai pemahaman yang objektif dan ter-verifikasi secara empiris. Dengan demikian, kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang membutuhkan verifikasi rasio dan bukti empiris.

Namun begitu, dewasa ini banyak orang yang mengartikan ilmiah sebatas pada kebenaran yang didasarkan oleh akal atau rasio saja. mereka menganggap bahwa kebenaran ilmiah sekedar pengetahuan atau ilmu yang menjelaskan akan sesuatu hal yang sesuai dengan aturan-aturan logika. Sehingga segala sesuatu yang berisi akan pengetahuan dan dapat ter-verifikasi secara akal, dapat dibenarkan secara ilmiah (jika merujuk pada pendefinisian tersebut).

Karena itu, jika istilah ilmiah diartikan sebagaimana definisi yang dijelaskan di atas. Maka akan dengan mudah untuk menjelaskan tentang eksistensi adanya Tuhan. Begitu banyak argumen-argumen logis yang telah diutarakan oleh para tokoh baik dari kalangan filsuf Yunani maupun Islam. Seperti Plato, Aristoteles, Thomas Aquinas, Alfarabi, Ibnu Sina dan lainnya. Karena mereka semua juga membahas tentang argumen logis bukti eksistensi Tuhan, baik dengan pendekatan kausalitas, kosmologi atau lain sebagainya.

Akan tetapi, jika istilah ilmiah merujuk pada kebenaran scientific modern. Sebagaimana yang gagas oleh Auguste Comte, ia mengatakan bahwa kebenaran ilmiah adalah kebenaran yang dapat dibuktikan secara rasio (akal) dan diverifikasi secara empiris (bukti nyata). Terlebih lagi, dengan kemajuan teknologi. Pendekatan yang dikemukakan oleh para Ilmuwan Barat semakin gemari oleh banyak orang. Dengan teknologi-teknologi yang ada pada saat ini, sangatlah mudah untuk memverifikasi hal apa pun yang bersifat material. Sehingga jika memang tidak ada bukti material meskipun dapat dirasionalkan, hal tersebut, tentu tidak masuk pada kriteria kebenaran ilmiah atau scientifik.

Dengan begitu, segala sesuatu yang bersifat metafisika. seperti Tuhan, kehidupan setelah mati (eskatologi), atau apa pun itu, tidak dapat dikatakan benar secara ilmiah atau science yang dikemukakan oleh para kaum positivistik. Berarti Tuhan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah (jika merujuk pada kebenaran ilmiah atau scientific Barat).

Oleh karena itu, sebelum mendiskusikan atau memperdebatkan bukti ilmiah terkait dengan eksistensi adanya Tuhan. dijelaskan terlebih dahulu istilah dari Ilmiah merujuk pada pendefinisian yang diambil dari kata ilm' atau yang digagas oleh para ilmuwan Barat. Kalau tidak begitu, perdebatan terkait dengan hal itu tidak akan ada hujungnya, atau debat kusir. Sehingga bukan menemukan solusi atau jawab dari diskusi atau perdebatan yang dilakukan tersebut, melainkan malah mendatangkan permusuhan, saling caci-maki, atau pertengkaran dari perdebatan-perdebatan yang dilakukan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun