Mohon tunggu...
Rizky Reza
Rizky Reza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hobi: joging

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolahan dan Pengurangan Sampah Plastik dan Limbah Organik

22 Agustus 2024   21:58 Diperbarui: 22 Agustus 2024   23:36 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sampah adalah benda atau material yang dihasilkan sebagai hasil sisa atau barang yang tidak lagi digunakan dan tidak memiliki nilai atau kegunaan bagi pemiliknya. Sampah dapat berupa benda padat, cair, atau gas yang dihasilkan oleh manusia sebagai produk sampingan dari berbagai aktivitas, termasuk konsumsi, produksi, atau proses alami. Sampah umumnya terdiri dari berbagai jenis material seperti kertas, plastik, logam, kaca, tekstil, makanan, limbah organik, limbah medis, limbah elektronik, dan banyak lagi.  Sampah organik: Sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang dapat terurai secara alami, seperti sisa makanan, dedaunan, rumput, dan limbah tumbuhan lainnya.a. 

Pengelolaan sampah yang baik sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Hal ini meliputi pengurangan sampah dengan praktik pengurangan, penggunaan kembali barang, daur ulang bahan, serta pengolahan dan pembuangan yang aman dan terkendali. Upaya pengelolaan sampah yang efektif juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta dalam mengimplementasikan kebijakan dan program yang mendukung pengelolaan sampah,

Manfaat Daur Ulang Sampah Organik Daur ulang sampah organik, seperti sisa makanan, dedaunan, dan limbah tumbuhan, juga memiliki manfaat penting, antara lain: 1. Pengurangan Volume Sampah: Dengan mendaur ulang sampah organik, kita dapat mengurangi volume sampah yang harus dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA) atau diolah secara konvensional. Sampah organik biasanya memiliki proporsi yang signifikan dalam jumlah sampah rumah tangga, dan dengan mendaur ulang, kita dapat mengurangi beban sampah yang membusuk dan menghasilkan gas rumah kaca di TPA. 2. Produksi Pupuk Organik: Sampah organik dapat diubah menjadi pupuk organik melalui proses kompos atau pengomposan. 

Pupuk organik ini merupakan sumber nutrisi yang baik untuk tanaman dan dapat meningkatkan kesuburan tanah. Dengan mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk, kita dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dapat mencemari tanah dan air. 3. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Ketika sampah organik terurai secara alami di TPA, mereka menghasilkan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Dengan mendaur ulang sampah organik melalui kompos atau pengomposan, kita dapat mengurangi emisi gas metana dan dampak negatifnya pada pemanasan global.

 4. Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia: Pupuk kimia yang umumnya digunakan dalam pertanian dapat mencemari tanah dan air. Dengan menggunakan pupuk organik yang dihasilkan dari daur ulang sampah organik, kita dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia dan dampak negatifnya pada lingkungan. 5. Membuat Tanah Lebih Hidup: Pupuk organik yang dihasilkan dari sampah organik dapat meningkatkan kualitas tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik, meningkatkan retensi air, dan meningkatkan aktivitas mikroba dalam tanah. Ini membantu menciptakan kondisi yang lebih baik untuk pertumbuhan tanaman dan menjaga keberlanjutan lingkungan pertanian. 6. Edukasi Lingkungan: Praktik daur ulang sampah organik juga dapat digunakan sebagai alat pendidikan dan kesadaran lingkungan. 

Mengajarkan dan melibatkan masyarakat dalam proses mendaur ulang sampah organik dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang siklus alam dan pentingnya pengelolaan limbah.Program Nasional Pengurangan Sampah Plastik: Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Program Nasional Pengurangan Sampah Plastik pada tahun 2019. Program ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan meningkatkan pengelolaan sampah plastik secara berkelanjutan. Program ini sejalan dengan prinsip zero waste dalam pengurangan limbah dan penggunaan plastik. strategi pengurangan penggunaan plastik melalui implementasi gaya hidup zero waste sebagai solusi yang efektif dan holistik untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan sampah. 

Gaya hidup zero waste, yang mengedepankan prinsip 5R yaitu menolak, mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang, dan men dekomposisi, menjadi panduan utama dalam mengubah pola pikir dan tindakan kita terkait dengan penggunaan dan pembuangan bahan-bahan yang dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan. Langkah awal yang dapat diambil dalam menerapkan gaya hidup zero waste adalah dengan kesadaran untuk memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, mempraktikkan daur ulang sampah, serta secara aktif mengurangi penggunaan plastik sekali pakai yang menjadi salah satu sumber utama limbah yang sulit terurai. Dengan melibatkan masyarakat dalam gerakan ini dan mengedukasi mereka tentang pentingnya pengurangan sampah, diharapkan dapat menciptakan perubahan besar dalam pengelolaan sampah serta meminimalkan dampak 

daftar pustaka:

file:///C:/Users/Anas%20Samsul%20Arif/Downloads/Manfaat%20%20Daur%20Ulang%20Sampah%20Organik%20dan%20Anorganik%20untuk%20Kesehatan%20Lingkungan%20(1).pdf  

file:///C:/Users/Anas%20Samsul%20Arif/Downloads/317-383_compressed.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun