Mohon tunggu...
Rizky Reza
Rizky Reza Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

saya tertarik kepada hal- hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mencetak Sarjana Tangguh lewat PKL di Sekolah Paket: Pengalaman yang Tak Tergantikan

29 Oktober 2024   17:50 Diperbarui: 29 Oktober 2024   17:51 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 merupakan dokumentasi ketika sosialisasi tentang bimbingan karir/dokpri

Sebagai seorang mahasiswa yang menjalani PKL dengan fokus pada bimbingan karir bagi siswa Paket C selama tiga bulan, saya mendapatkan pelajaran berharga tentang pentingnya memberikan arahan karir bagi siswa yang mengambil jalur nonformal ini. Banyak dari mereka memiliki potensi besar yang belum tergali karena keterbatasan akses dan informasi tentang peluang kerja. Dengan bimbingan karir yang tepat, siswa Paket C bisa mendapatkan pemahaman lebih baik mengenai pilihan profesi, keterampilan yang diperlukan, dan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengembangkan diri mereka di dunia kerja.

Tantangan dan Potensi Siswa Paket C dalam Bimbingan Karir

Siswa Paket C seringkali berada di usia yang lebih matang, banyak di antaranya memiliki tanggung jawab keluarga atau bekerja paruh waktu. Bagi mereka, pendidikan bukan sekadar aktivitas belajar, tetapi juga merupakan jalan menuju peluang yang lebih baik. Hal ini memberi tantangan tersendiri dalam bimbingan karir. Pendekatan yang saya gunakan harus berfokus pada pengembangan keterampilan praktis dan mengaitkannya dengan bidang-bidang pekerjaan yang relevan.

Dalam sesi bimbingan ini kami mengadakan sosialiasi untuk mereka, saya dan anggota PKL membahas keterampilan dasar yang diinginkan dalam berbagai industri, seperti jurusan apa yang harus mereka ambil ketika memasuki dunia perkuliahan nanti, kemampuan adaptasi, selain itu, dengan beberapa siswa yang berminat bekerja di sektor wirausaha atau bidang tertentu seperti teknologi dan pariwisata, kami berfokus pada keterampilan teknis yang spesifik.

Mengintegrasikan Bimbingan Karir dengan Kegiatan PKL

Selama tiga bulan, saya juga mencoba mengintegrasikan kegiatan bimbingan karir dengan kegiatan PKL lainnya di lapangan. Misalnya, dalam satu sesi, kami Memberikan lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) untuk mengetahui apasih hambatan mereka dalam mencapai karir yang mereka inginkan. Selain itu, saya memberikan pertanyaan seperti " apa target kalian setelah lulus SMA?, bekerja, atau memilih untuk lanjut kuliah?. Dengan pendekatan praktis seperti ini, mereka belajar untuk mengatasi rasa gugup, berkomunikasi lebih efektif, dan menemukan cara untuk berkontribusi sesuai kemampuan mereka.

Kegiatan bimbingan karir ini tidak hanya mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia kerja tetapi juga membentuk karakter profesional. Mereka semakin percaya diri dan memahami bahwa keterampilan hidup sangat penting untuk menghadapi persaingan di luar sana.

Dampak Jangka Panjang Bimbingan Karir bagi Siswa Paket C

Bimbingan karir selama PKL ini, meskipun hanya dalam tiga bulan, memberikan dampak yang signifikan. Banyak siswa yang akhirnya menyadari potensi diri mereka dan memiliki rencana yang lebih terstruktur untuk masa depan. Mereka memahami bahwa dengan keterampilan yang tepat dan pemahaman yang baik tentang tuntutan industri, mereka juga bisa bersaing di dunia kerja, sama seperti lulusan sekolah formal.

Berdasarkan data dari https://repositori.kemdikbud.go.id/12587/1/pengembangan-program-evaluasi-paket-c.pdf, pendidikan nonformal, termasuk Paket C, kini difokuskan pada penciptaan lulusan yang siap kerja dengan keterampilan dasar yang dibutuhkan industri. Dengan pendekatan seperti ini, bimbingan karir dapat menjadi bagian penting dalam mengoptimalkan potensi siswa Paket C, membantu mereka mengatasi tantangan yang mungkin muncul dalam perjalanan karier mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun