Rapuhnya Bisnis di Sektor Tersier yaitu Biro perjalanan pariwisata. Rasanya masih kayak kemarin sore mencoba peruntungan di Bisnis Pariwisata. Dimulai ketika dulu menjadi Duta Pariwisata hingga di awal tahun 2015 memutuskan untuk menekuni bisnis ini dengan modal Passion hobi jalan jalan, ya walaupun sebelumnya saya adalah anak mama yang hobinya main Game #dirumahaja
Merintis usaha biro perjalanan usaha ini tiap tahun ada aja tantangannya.
1. Pada tahun 2015, berbekal Business Model Canvas yang diajarkan pak Brilly pada tahun 2012 tepatnya semester 5 pada mata kuliah e-business, setidaknya bisa membuat pola pikir saya jadi agak lebih sistematis dalam memetakan customer segment, value proposition yang ditawarkan dan channel apa yang harus digunakan. Akhirnya saya memutuskan untuk membangun website html dengan customer segment yaitu Family Inbound Tour (FIT) dimana pada akhir 2015 mulai belajar membuat konten destinasi pariwisata yang SEO banget.
2. Di awal tahun 2016, hasil dari SERP (Search Engine Result Page) pada mesin pencarian google tembus pada halaman 1 dan sesuai dengan customer segment yang menarget pasar FIT berhasil, rasanya seneng banget bisa datengin tamu tamu dari Jakarta bisa berwisata di Sekitar Batu Malang. Incomepun paling tidak selalu bisa mendapatkan nett profit 2 digit. Hingga pada akhirnya di pertengahan di pertengahan bulan hingga akhir tahun web saya https://wisata-batumalang.com sering banget jebol akibat kena hack, maklum pada waktu itu gk paham dengan wordpress yang pada kenyataannya jauh lebih secure ketimbang develop web berbasis html. Alhasil pendapatanpun terjun drastis
3. Pada awal tahun 2017, salah satu senior saya memberi saran "jika membangun website yang sederhana cukup gunakan wordpress, karena lebih aman ketimbang menggunakan web html". Akhirnya saya mencoba untuk menggunakan Wordpress, alhasil secara keamanan website lebih stabil dan traffic website selalu aman yang berimplikasi pada banyaknya customer yang menanyakan paket tour untuk libura di Batu Malang Bromo.Â
Berselang beberapa bulan saja, Disrupsi pada biro perjalanan pariwisata terjadi dengan adanya rental mobil online seperti Grab Car, tidak membutuhkan waktu yang lama, pasar FIT mulai hilang, dimana pada awal tahun 2016-2017 sangat mudah untuk mendapatkan Customer FIT khususnya keluarga kecil 4-5 orang wisatawan. Pada akhir 2017, saya coba berpikir untuk menggarap Corporate Gathering yang nilai pendapatannya jauh melebihi Customer FIT. Terbukit bisnis biro perjalanan wisata berbasis web seperti saya tetap eksis meskipun terjadi disrupsi teknologi.
4. Memasuki awal tahun 2018, Bisnis Biro Perjalanan pariwisata untuk target corporate gathering bener bener gurih, meskipun tidak setiap bulan saya mendapatkan customer corporate setidaknya dalam setaun bisa handle perjalanan wisata beberapa perusahaan besar yang nilai tournya minimal puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Bisnispun tumbuh meski belum mampu scale up menjadi usaha yang besar. Namun tantangan pada tahun 2018 akhir adalah naiknya tiket pesawat untuk penerbangan domestik akibat monopoli maskapai penerbangan dalam negeri, alhasil saya menyiapkan ide untuk menjual paket tour Luar Negeri melalui website Https://Dreamholidays.co.id .
Meskipun pengalaman menghandle tour Luar Negeri minim, dengan bergabung di Organisasi pariwisata seperti ASPPI DPD JAWA TIMUR akhirnya bisa belajar mensubkan beberapa customer untuk perjalanan wisata ke Luar Negeri. Masalah inbound tour (tour dalam negeri) dengan naiknya tiket pesawat domestik sedikit bisa teratasi dengan menawarkan tour tour ke Luar Negeri. Masalah kenaikan tiket pesawat domestik ini terjadi hingga tahun 2019
5. Di awal Tahun 2019 harga tiket pesawat domestik memang tidak turun dan terjadi perubahan perilaku konsumen yang berkunjung ke Batu Malang menggunakan Kereta, untuk corporate gathering saya masih bisa handle seperti biasanya. Dan setiap keuntungan juga saya gunakan untuk Product Knowledge mengunjungi Beberapa negara seperti Malaysia, Singapre, Thailand, Jepang, Korea, China, Vietnam, Kamboja, Brunei Darusalam, India, Kashmir dimana destinasi wisata tersebut merupakan tour luar negeri yang tergolong laris manis.
Ya rasanya masih aman aman saja menjalankan usaha Biro Perjalanan Wisata. Hingga akhirnya pada akhir 2019 tepatnya pada akhir desember berita mengenai info Pandemic Virus Corona terjadi di daratan China. Pada awalnya gk ngurus mau ada virus corona atau gk, toh cuma terjadi di daratan China aja, gk bakal ngefek ke Indonesia.
6. Pada Awal Tahun 2020 ini tepatnya bulan januari akhir, mengikuti perkembangan berita virus corona juga agak parno karena menyebar ke Asia Timur Khususnya Jepang dan Korea, pada saat itu juga woles woles saja dengan asumsi "ah gk bakal nyampai ke Indonesia, wong pemerintah Indonesia Woles woles aja." Sempetnya juga Umroh dan lanjut jalan jalan ke Turki dan Penang Malaysia pada pertengahan februari, di negara tersebut memang terbukti penyebaran virus corona tidaklah ganas.