Pada zaman ini teknologi semakin berkembang pesat dan canggih terutama dalam kehidupan sehari-hari. Â Interaksi antara masyarakat tidak hanya terjadi secara langsung, tetapi juga lewat media sosial. Kemajuan teknologi sering dihubungkan dengan modernitas dan perkembangan. Masyarakat kini tidak hanya terbatas dalam membuat komunitas di area sekitar, tetapi juga mampu menciptakan komunitas melalui media sosial. Salah satu kelompok pengguna media sosial yang sangat penting adalah remaja. Remaja biasanya menggunakan media sosial untuk membagikan cerita dan foto tentang kehidupan mereka sendiri dengan teman-teman.Â
Menurut Triyono, dkk (2017) media sosial adalah teknologi daring yang berhasil memperbaiki komunikasi antar pengguna. Media sosial telah tumbuh dengan pesat tidak hanya sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai tempat untuk membentuk jaringan sosial dan komunitas. Jejaring sosial ini memiliki dampak interaktif yang lebih kuat dan lebih populer daripada media tradisional seperti media cetak, media elektronik, penyiaran dan interaksi pribadi lainnya. Media sosial mempermudah penggunanya untuk berkomunikasi secara pribadi dengan satu orang atau lebih, selama terhubung dengan internet, tanpa pembatasan waktu dan tempat.
Media sosial juga memberi kebebasan kepada individu untuk memberikan komentar dan pendapat tanpa rasa takut. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan media sosial yang tidak bijak bisa memiliki dampak negatif yang tidak terduga. Terkadang, media sosial disalahgunakan untuk mencari kepuasan dan kesenangan, tetapi tanpa sadar hal itu bisa berbalik menjadi konsekuensi buruk. Selain itu, penggunaan media sosial juga dapat berdampak pada masalah kesehatan mental pengguna.
Kesehatan mental menurut Darajat (1983) adalah suatu pemahaman dan tindakan yang bertujuan untuk mengembangkan dan menggunakan semua potensi, bakat, dan sifat yang ada dengan sebaik mungkin, sehingga dapat memberikan kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain serta mampu terhindar dari masalah gangguan kesehatan mental. Remaja adalah kelompok usia yang sangat rentan terhadap penyakit mental dan remaja juga tidak dapat terpisah dari media sosial. Menurut Hurlock (2003) Remaja adalah usia peralihan, di mana seorang individu telah meninggalkan usia kanak-kanak yang lemah dan bergantung, tetapi belum siap memasuki usia yang kuat dan bertanggung jawab, baik terhadap dirinya sendiri maupun masyarakat. Oleh karena itu, untuk remaja menjalani kehidupan yang baik, kesehatan mental yang baik sangat penting.
Pengaruh Media Sosial Pada Remaja
Menurut informasi yang dirilis oleh Prambors, media sosial yang paling terkenal di Indonesia adalah WhatsApp 92,1 %, Instagram 86,5 %, dan TikTok 70,8 %. Dapat disimpulkan bahwasanya media sosial sering diakses setiap detiknya oleh masyarakat indonesia bahkan remaja menjadi pengguna terbanyak.
Terdapat efek positif dan negatif dalam pengunaan media sosial. Dampak positif nya bagi remaja diantaranya memudahkan interaksi, mengembangkan kreativitas, kesadaran sosial. Dari ketiga poin ini adapula dampak negatif dari media sosial terhadap remaja yaitu mengalami penyakit mental, cyber bullying dan kurangnya privasi.Â
Menurut Pieper dan Uden (2006) kesehatan mental  atau mental health merupakan  suatu  keadaan  seseorang  tidak  mengalami perasaan bersalah  terhadap  dirinya  sendiri  dan  dapat  menerima  kekurangan  atau  kelemahannya., kemampuan  menghadapi  masalah-masalah  dalam  hidupnya,  memiliki  kepuasan  sosialnya serta  memiliki  kebahagiaan  dalam  hidupnya.
Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi kesehatan mental, terutama pada remaja, seperti faktor genetik, pengalaman traumatis, menjadi sasaran kekerasan, sulit bersosialisasi, memiliki rasa percaya diri yang rendah, dan menerima perlakuan kurang baik di Masyarakat maupun di keluarga. Pemakaian media sosial bisa mempengaruhi kesehatan mental penggunanya, seperti depresi dan masalah emosi.
Bagaimana cara mengatasi penggunaan media sosial?
Berikut merupakan cara mengatasi dalam penggunaan media sosial, antara lain:
- Membatasi waktu penggunaan media sosial