Seorang Kakek yang selalu berangkat pagi untuk berangkat ke sawah untuk bekerja demi mencari se cercah uang untuk menafkahi cucunya, Dia bekerja dengan penuh dedikasi, membajak tanah, menanam bibit padi, dan merawat sawahnya dengan penuh kasih sayang. Sembari bekerja, pikirannya selalu melayang kepada cucunya yang menjadi alasan kuatnya untuk bangun setiap pagi.
Di tengah perjuangannya mencari rezeki, kakek itu selalu menyimpan sejumput harapan untuk masa depan cucunya. Ia bermimpi melihat cucunya tumbuh menjadi orang yang sukses dan mempunyai banyak uang, mampu melampaui segala kesulitan yang mungkin datang. Itulah yang membuatnya kuat dan pantang menyerah.
Seiring berjalannya waktu, sawah yang ditanami oleh kakek itu menjadi saksi bisu perjuangan dan keteguhan hatinya. Musim berganti, dan setiap tangkai padi yang tumbuh adalah buah dari kerja kerasnya. Kakek itu mengajar cucunya tentang nilai-nilai kehidupan dan arti sebuah perjuangan.
Langit masih gelap ketika kakek itu sampai di ladang yang subur. Sinar matahari perlahan mulai muncul, memberikan kehidupan pada segala sesuatu di sekitarnya. Kakek dengan cermat membuka pintu pagar sawah dan memasuki lahan yang menjadi saksi bisu keringatnya setiap harinya.
Sampai sekarang Kakek ini terus menjalani aktifitas nya dengan semangat, dan terus mengurus sawah nya itu demi menafkahi cucunya, Berharap mendapat bantuan untuk mereka berdua agar mempermudah kehidupan sehari harinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H