Mohon tunggu...
Rizky Raharjo
Rizky Raharjo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa dengan ketertarikan bidang kimia serta kepenulisan, hal ini berpadu dengan pengalaman organisasi sehingga saya senang mengeksplor potensi diri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Carbon Capture and Storage Siap Menghapus: Menuju Indonesia Net Zero Emission

3 Februari 2025   19:32 Diperbarui: 3 Februari 2025   19:32 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Gambar 1. Data Sektor Industri sebagai Penyumbang Terbesar Emisi Karbon Mencapai 37%

      Planet bumi sudah tidak muda secara usia, berbagai fenomena telah terjadi pada bumi ini. Fenomena tersebut tentunya termasuk permasalahan yang tidak luput dengan lingkungan. Hal tersebut banyak diakibatkan oleh manusia dan akan berdampak pada manusia itu sendiri. Pemikiran yang acuh akan kondisi bumi sangat merugikan. Bumi menjadi saksi berbagai perkembangan terutama teknologi dari setiap zaman yang ada.

      Kekayaan sumber daya alam di Indonesia tentunya memicu perkembangan industri untuk pengolahan sumber daya tersebut. Hal tersebut memang akan memberikan peluang lapangan pekerjaan yang lebih banyak. Namun, perihal lingkungan juga tidak dapat diabaikan. Emisi karbon merupakan satu dari sekian permasalahan yang hadir akibat pabrik industri. Berdasarkan data World Resources Institute (WRI) Indonesia, memaparkan bahwa pada tahun 2014 silam Indonesia masuk kategori enam besar sebagai penyumbang gas emisi karbon di dunia hingga mencapai 1,981 miliar ton per tahun.

     Penyelesaian persoalan emisi karbon perlu untuk dilakukan, meninjau bahwa penyumbang terbesar emisi karbon berasal dari sektor industri. Dikutip dari Climate Accountability Institute Report menyatakan emisi karbon hasil sektor industri mencapai 37% pada tahun 2019. Dibutuhkan pengembangan teknologi untuk mengatasi penurunan emisi karbon mengingat sektor industri sebagai penyumbang terbesar.

     Teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) hadir sebagai solusi untuk menurunkan emisi karbon di Indonesia. Sebagai contoh emisi karbon industri batu bara dan manufaktur. Emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan akibat aktivasi industri akan diperangkap (capture) dan disimpan (storage) di dasar tanah. Pada proses capture dapat memberikan peluang hingga 90% dari gas CO2 dapat ditangkap. Adapun transportasi pengangkutan gas CO2 pada umumnya menggunakan pipa. Pada penentuan tempat penyimpanan gas CO2 tentunya perlu memenuhi persyaratan geologi sehingga mampu menyimpan gas tersebut dengan aman.

     Penerapan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) merupakan langkah konkrit untuk mewujudkan Indonesia Net Zero Emission (NZE). Dilansir dari berkas.dpr.go.id Indonesia telah memiliki inisiatif baru sebagai terobosan dengan pengembangan teknologi CCS. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral turut memaparkan bahwa teknologi CCS merupakan satu potensi besar yang hadir sebagai peluang sekaligus solusi. Hal ini dibuktikan dengan proyek sebanyak 15 proyek yang mengkaji mengenai efektifitas dari penerapan teknologi CCS untuk menciptakan Indonesia Net Zero Emission. Pemerintah telah mengambil tindakan tepat terutama pada sektor industri.

     Potensi teknologi Carbon Capture and Storage telah memberikan peluang baru, pada dasarnya teknologi CCS memiliki prinsip dengan menangkap gas CO2 dan akan tersimpan di bawah tanah seperti pada tempat migas yang sudah tidak ada aktivitas operasi terkait. Penerapan teknologi CCS di Indonesia masih belum bisa dilaksanakan, akan tetapi berbagai perencanaan tentunya sudah dilakukan untuk dapat menerapkan teknologi CCS.

     Dikutip dari www.pertamina.com memaparkan bahwa Indonesia telah memiliki dasar hukum yang kuat untuk menerapkan teknologi CCS, hal tersebut dibuktikan dengan Perpres 98/2021 mengenai nilai ekonomi dari emisi karbon. Jika meninjau dari segi ekonomi, hal ini akan mendorong Indonesia untuk memiliki inisiatif mengingat negara-negara lain juga menginginkan menjadi pusat teknologi CCS tentunya.

    Apabila ada peluang, maka tantangan turut andil dalam kasus tersebut. Tidak dapat dipungkiri bahwa kesadaran mengenai emisi karbon masih rendah. Salah satu dampak yang dapat dirasakan merupakan pemanasan global. Sudah saatnya sektor industri mengaplikasikan teknologi CCS sehingga akan meminimalisir dampak negatif dari emisi karbon pada lingkungan. Bersama teknologi Carbon Capture and Storage mampu mencapai Indonesia Net Zero Emission pada masa mendatang.

REFERENSI

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun