Ya resiko menjadi pembalap adalah crash atau jatuh saat balapan. Jatuh saat balapan sudah menjadi makanan sehari-hari bagi seorang pebalap.
Meskipun bayaran atau gaji menjadi seorang pembalap tergolong fantastic, namun hal tersebut harus dibayar dengan resikonya seklaigus. Yaitu crash.
Ada yang sampai menelan korban seperti pembalap asal Italia, Marco Simoncelli.
MotoGP saat itu berduka karena kehilangan salah satu rider hebat yang pernah ada saat itu. Kecelakaan hebat tak terelakkan yang melibatkan dua pembalap yaitu Colin Edwards dan Valentino Rossi.
Marco Simoncelli tutup usia saat mengalami kecelakaan hebat di sirkuit Sepang, Malaysia pada 2011 silam.
Banyak asumsi bahwa Valentino Rossi lah yang harusnya bertanggung jawab atas meninggalnya teman dekatnya, Marco Simocelli. Namun hal itu tidak bisa dibernakan dengan alasan apapun. Race is race. Karena pada saat itu masih dalam kondisi balapan, dan tidak ada tanda bendera dari marshal yang berarti belum ada insiden yang serius sebelum insiden meninggalnya rider Marco Simoncelli.
Nah dari kilas balik kecelakan tersebut, mungkin pernah terbesit di pikiran kita kalau motor balap yang dikendarai para rider mengalami kecelakaan, biaya perbaikannya kira-kira berapa sih?
Apakah perbaikan motor balap sama seperti kita melakukan perbaikan motor di dealer atau bengkel pada umumnya?
Dunia MotoGP dipenuhi motor-motor eksostis yang identic dengan biaya yang fantastic mulai dari harga motor dan gaji pembalapnya.
Secara tidak langsung, komponen-komponen yang terdapat pada motor yang dipenuhi dengan fungsi rahasia dan dibuat engan bahan-bahan yang tentu saja tidak murah. Tentu saja alasan penggunaan bahan-bahan yang terbilang mahal tersebut bukan untuk gaya-gayaan saja. Namun untuk menjaga kualitas dari komponen dari motor tersebut.