Siapa yang tak kenal dengan ajang balap internasional bergengsi satu ini. Yakk MotoGP. Ajang balap satu ini sudah bergulir sejak 1949 hingga saat ini.
Tapi mungkin pernah terbesit berapa sih gaji jadi seorang pembalap MotoGP?
Sebagai pembalap kita dituntut bukan hanya pintar mengendarai motor balap saja. Namun, kita dituntut untuk mengendarai motor dengan kecepatan tinggi, serta harus bisa memahami situasi di sirkuit dengan cepat.
Untuk itu gaji dari pembalap MotoGP ini terbilang fantastis. Perlu diketahui gaji dari para pembalap MotoGP tergantung oleh kontrak yang disepakati oleh tim pabrikan terkait.
Namun, kebijakan ini dapat berubah sewaktu-waktu. Contohnya Valentino Rossi yang pindah ke tim satelit Yamaha, dan Maverick Vinales yang tiba-tiba pindah ke Aprilia di pertengahan musim MotoGP 2021.
Dari data yang saya himpun, gaji tertinggi dipegang oleh pembalap Repsol Honda Team. Gaji yang didapat Marc Marquez sebesar $12 juta atau jika dikurskan ke rupiah menjadi Rp 172,12 miliar per tahum. Jika dirata-rata, Marquez mengantongi US$631 ribu atau Rp 9,05 miliar per balapan.
Terdengar sangat fantastic bukan?
Untuk peringkat kedua dipegang oleh sang legenda, The Doctor. Valentino Rossi menjadi pemegang gaji tertinggi ke-2 setelah Marquez dengan gaji US$ 10 juta atau Rp 143,44 miliar per tahun. Jika dirata-rata, The Doctor bisa mengantongi sebesar US$ 631 ribu atau mencapai Rp 7,6 miliar per balapan.
Gaji sang legenda lebih rendah dari Marquez? Yap mungkin The Doctor mendapatkan gaji dibawah dari Marquez dikarenakan usia dari The Doctor yang lanjut. Mengingat Rossi debut di MotoGP di tahun 2000an.
Ditambah perkembangan MotoGP semakin pesat dengan penambahan teknologi yang terdapat di motor yang dikendarai. Suatu keuntungan sebagai pembalap, namun tidak untuk pembalap veteran seperti The Doctor. Ia harus mempelajari lagi apa saja dan fungsi dari setiap teknologi yang dipasang di motor.
