Mohon tunggu...
Rizky Rachmat
Rizky Rachmat Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Seorang digital marketer sambil kegiatan sosial kemanusiaan, baca fiksi dan foto-foto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nyalakan Asa Tunanetra yang Ingin Membaca Al Quran

4 Oktober 2024   17:12 Diperbarui: 4 Oktober 2024   17:19 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca Al-Qur'an merupakan salah satu ibadah yang berharga dalam Islam. Al-Qur'an tidak hanya menjadi kitab suci, tetapi juga pedoman hidup yang penuh makna. Setiap kali seorang muslim membaca satu huruf dari Al-Qur'an, ia mendapat pahala besar. Seperti disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW: "Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan tersebut dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat." (HR. Tirmidzi).

Namun, bagaimana dengan mereka yang mengalami keterbatasan fisik, seperti tunanetra? Banyak sahabat tunanetra yang juga memiliki keinginan kuat untuk membaca Al-Qur'an dan mendapatkan pahala darinya. Al-Qur'an Braille hadir sebagai solusi untuk menjawab tantangan ini.

Tunanetra di Indonesia dan Akses Al-Qur'an Braille

Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi tunanetra yang besar. Berdasarkan data dari WHO, lebih dari 3 juta orang di Indonesia mengalami kebutaan. Banyak di antara mereka yang berharap bisa menikmati pengalaman spiritual membaca Al-Qur'an. Namun, sayangnya akses terhadap Al-Qur'an Braille masih terbatas. Di banyak daerah, tunanetra tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk mendapatkan Al-Qur'an Braille.

Kesulitan terbesar yang dihadapi oleh sahabat tunanetra adalah kurangnya ketersediaan Al-Qur'an Braille. Meskipun Al-Qur'an Braille menjadi satu-satunya cara bagi mereka untuk membaca Al-Qur'an secara mandiri, distribusi dan ketersediaannya masih terbatas, terutama di wilayah terpencil.

Selain itu, tidak semua sahabat tunanetra memiliki pendamping yang bisa membantu membaca Al-Qur'an setiap hari. Hal ini menjadikan Al-Qur'an Braille sebagai alat penting untuk mendukung mereka dalam memahami dan mempelajari Al-Qur'an secara mandiri.

Al-Qur'an Braille: Peluang yang Terbatas

Al-Qur'an Braille membantu sahabat tunanetra membaca Al-Qur'an melalui huruf-huruf timbul yang dapat diraba. Sistem Braille ini ditemukan oleh Louis Braille pada abad ke-19, dan sejak itu menjadi sarana utama bagi tunanetra untuk mengakses literatur, termasuk kitab suci Al-Qur'an. Al-Qur'an Braille memungkinkan tunanetra meraba huruf-huruf dan membaca ayat-ayat dengan sentuhan tangan, memberikan mereka kesempatan untuk meraih pahala dari membaca firman Allah.

Walaupun Al-Qur'an Braille sudah tersedia, distribusinya masih sangat terbatas di Indonesia. Menurut data Kementerian Agama, jumlah Al-Qur'an Braille di Indonesia belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sahabat tunanetra di seluruh wilayah. Al-Qur'an Braille seringkali hanya tersedia di kota besar, sementara tunanetra di pelosok jarang mendapatkan akses yang layak.

Dukungan Masyarakat yang Diharapkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun