Mohon tunggu...
Rizky Rachmat
Rizky Rachmat Mohon Tunggu... Lainnya - Digital Marketer

Seorang digital marketer sambil kegiatan sosial kemanusiaan, baca fiksi dan foto-foto

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Darurat! Makin Banyak Anak Yatim Masuk Golongan Ekonomi Rentan!

25 September 2024   16:19 Diperbarui: 25 September 2024   16:23 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak yatim di Indonesia merupakan kelompok yang cukup besar dan rentan terhadap berbagai permasalahan sosial. Data terbaru dari Kementerian Sosial menunjukkan bahwa jumlah anak yatim di Indonesia mencapai lebih dari 4,5 juta jiwa. Penyebab utama dari kondisi ini adalah tingginya angka kematian orang tua yang diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk kecelakaan, penyakit, dan bencana alam. Selama pandemi COVID-19, banyak keluarga yang kehilangan orang tua, meninggalkan anak-anak dalam kondisi yatim piatu.

Kondisi ekonomi anak yatim di Indonesia juga seringkali terbilang memprihatinkan. Mereka yang tinggal di daerah terpencil atau keluarga yang kurang mampu biasanya mengalami kesulitan dalam hal akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan pokok sehari-hari. Hal ini membuat anak yatim rentan terhadap masalah putus sekolah dan rendahnya keterampilan yang dapat mereka pelajari.

Makna Anak Yatim dalam Islam

Dalam bahasa Arab, kata "yatim" berarti seseorang yang kehilangan ayahnya. Secara istilah dalam agama Islam, anak yatim adalah anak yang belum baligh namun sudah kehilangan ayah sebagai sosok pelindung dan pencari nafkah. Dalam pandangan Islam, anak yatim memiliki kedudukan yang istimewa. Rasulullah SAW sendiri adalah seorang yatim, sehingga banyak sekali ayat Al-Qur'an dan hadits yang menekankan pentingnya memperlakukan anak yatim dengan penuh kasih sayang.

Keutamaan Membantu Anak Yatim dalam Islam

Islam sangat menganjurkan untuk berbuat baik kepada anak yatim. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: "Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang." (QS. Ad-Duha: 9). Perintah ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga anak yatim dari tindakan yang tidak adil. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW bersabda: "Aku dan pengasuh anak yatim seperti ini di surga," sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah. Ini adalah janji besar dari Rasulullah SAW bagi mereka yang berbuat baik kepada anak yatim.

Peran Kita dalam Membantu Anak Yatim

Sikap kita sebagai umat Islam terhadap anak yatim harus penuh dengan kasih sayang dan dukungan. Mereka memerlukan perhatian tidak hanya dari segi materi, tetapi juga dukungan emosional dan pendidikan yang memadai. Dengan mendukung pendidikan anak yatim, kita bisa membantu mereka menjadi generasi yang mandiri dan berdaya.

Selain memberikan bantuan dalam bentuk kebutuhan pokok seperti makanan dan pakaian, kita juga bisa berperan dalam memberikan akses pendidikan bagi mereka. Misalnya, dengan mendonasikan alat tulis, membayar biaya sekolah, atau bahkan mendirikan beasiswa untuk anak-anak yatim yang memiliki prestasi akademik.

Tidak hanya dalam bidang pendidikan formal, anak yatim juga perlu dibekali dengan keterampilan hidup yang memadai. Memberikan pelatihan keterampilan seperti keterampilan tangan, keahlian teknologi, atau keterampilan lainnya dapat membuka peluang kerja yang lebih baik bagi mereka di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun