Mohon tunggu...
Rizky Purwati
Rizky Purwati Mohon Tunggu... -

simpel

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Siapakah Kita dalam Hidup Orang Lain?

23 Desember 2014   13:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:39 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sebagai apapun kamu, menjadi apapun kamu dalam hidup seseorang, kamu selalu mempunyai cerita tersendiri dalam hidupnya.”

Kata-kata itu saya temukan di salah satu akun media sosial saya. Dan entah mengapa, rasanya kata-kata itu mempunyai banyak makna. Yang lebih tepatnya adalah menyadarkan kita bahwa siapa pun kita di mata orang lain, kita selalu punya nilai dalam pikiran, pendapat maupun pengamatan orang lain. Sekalipun kita menjadi seorang yang tidak mereka sukai ataupun yang mereka sukai. Karena apa? Karena manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan lengkap dengan akal yang mampu berpikir, juga perasaan yang seharusnya mampu merasakan juga. Itulah mengapa apapu yang kita lakuan akan membekas pada orang lain.

Lantas, haruskah kita selalu menjadi yang terbaik untuk orang lain? Boleh jadi seperti itu. Tetapi kita tidak perlu memaksakan diri kita untuk menjadi apa yang bukan diri kita. Kita cukup menjadi diri kita dan ciptakan sendiri apa yang terbaik dari potensi kita untuk kemudian kita kembangkan hingga menciptakan suatu hal yang nantinya akan menjadi cirikhas kita yang mudah dikenali orang lain.

Mengenai akan seperti apa mereka mengenal kita, kita tidak perlu mencemaskannnya. Itu hak mereka karena yang bisa menilai kita adalah orang lain, bukan diri kita sendiri.

Kamu selalu mempunyai posisi tersendiri dalam pikiran orang lain. Kamu bisa saja dikenang oleh mereka karena kamu punya cerita yang patut dibanggakan. Lalu bagaimana jika kita mendapatkan penilaian yang buruk dari mereka? Itulah yang menjadi tugas untuk kita. Lihat di mana kesalahan kita selama ini, tanyakan pada mereka apa yang salah dengan diri kita. Kemudian belajarlah menerima penilaian itu sambi mencoba merubah diri kita untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Suatu saat nanti, kamu akan selalu terkenang oleh mereka atau mungkin dikenang oleh mereka karena bagaimanapun jugas kamu pernah ada dalam hidup meeka. Untuk itu, ciptakan sebaik-baiknya diri kamu untuk menciptakan sebuah cerita yang indah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun