Komunitas pencinta kebaya menggaungkan Kebaya Goes To UNESCO. Kampanye bertujuan mendorong kebaya sebagai warisan budaya tak benda di organisasi UNESCO. Di Indonesia, kebaya menjadi busana nasional dan ikon busana Indonesia. Apakah kampanye single nomination atau nominasi tunggal kebaya untuk Indonesia bakal terwujud ?
Di tengah kampanye ini, muncul gagasan lain. Yakni, menjadikan kebaya sebagai joint nomination atau nominasi bersama.
Hal ini menilik fakta bahwa kebaya dipakai oleh para wanita Asia Tenggara, seperti Indonesia, Brunei Darussalam, Singapura dan Malaysia.
Bahkan berbagai sumber menyebutkan, pakaian atasan wanita tradisional ini juga digunakan oleh orang-orang Jawa, Melayu dan orang Eurasia Portugis di Kepulauan Cocos, Pulau Natal, pesisir India dan Sri Lanka, Makau serta Afrika Selatan.
Terkait hal ini, Ketua Komisi X DPR RI juga menegaskan agar pengajuan kebaya ke UNESCO dilakukan secara single nomination dan menolak dilakukan secara bersama-sama dengan negara lain.
Sikap tegas komisi X ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Kebaya Foundation dan Tim Nasional Hari Kebaya Nasional, Kamis, 25 Agustus 2022.Â
"Kebaya itu harga mati milik Indonesia karena itu kita mengambil sikap tegas mendaftarkan kebaya ke Unesco secara single nomination," ujar Ketua Komisi X Agustina Wilujeng Pramestuti saat memimpin rapat, bersumber dari rilis yang dilansir Liputan6.com.
Sejarah Kebaya di Indonesia
Kebaya berasal dari kata dalam bahasa Arab, yakni abaya yang berarti jubah atau pakaian longgar.