Sabtu, 16 November 2019, saya menginjakkan kaki di Oecusee untuk kedua kalinya. Oecusee adalah sebuah distrik di Timor Leste yang berbatasan dengan Provinsi NTT.Â
Ada dua pintu perbatasan yang menghubungkan NTT dengan Oecusee, yaitu PLBN Wini dan PLB Napan. Saya sendiri masuk Oecusee melalui PLBN Wini.Â
Untuk mencapai Oecusee dari Jakarta, kita harus terbang ke Kupang. Kemudian disambung jalur darat menuju Kefamenanu. Jaraknya sekitar 5 sampai 6 jam perjalanan. Dengan rute berkelok-kelok.Â
Dalam kesempatan kali ini, saya bersama beberapa rekan dari Kemenparekraf singgah di Cafe Del Mar. Tempatnya nyaman. Lokasinya pun oke, berada di dekat Pantai Makassar, Oecusee. Ada tiga bendera besar yang terpasang di cafe itu. Yaitu bendera Portugal, Timor Leste, dan Spanyol.Â
Jujur saja saya penasaran dengan dipasangnya tiga bendera itu. Tapi saya tahan dulu. Toh saya baru sampai dan belum bertemu banyak orang.Â
Karena hari sudah mulai siang, saya dan rekan-rekan memilih melihat lihat menu. Well, tidak banyak membantu. Justru saya semakin bingung. Karena seluruh menu ditulis dengan bahasa Portugis. Pelayan kafe yang berasal dari Timor Leste pun tidak banyak membantu. Karena ia tidak mengerti isi menu itu jika di Indonesiakan. Dan dia pun tidak. Bisa berbahasa Inggris.Â
Kemudian, datang seorang wanita bule cantik yang berbahasa Inggris. Si cantik ini bernama Daniella. Caranya berpakaian sangat santai. Ia memakai kaos tipis dan hot pants. Tak lama hadir pria bule paruh baya dengan pakaian rapi. Berkemeja putih, menggunakan celana jeans, dan bersepatu. Namanya Luis.Â
"Saya Daniella, ini suami saya Luis. Tapi dia tidak bisa berbahasa Inggris. Dia hanya berbicara bahasa Spanyol," sapa Daniella ramah dengan senyum menghiasi wajahnya.Â
Daniella sendiri berasal dari Portugal. Ini sekaligus menjawab rasa penasaran saya mengenai tiga bendera tadi. Mereka adalah pemilik Cafe Del Mar.Â
Daniella dan Luis berada di Timor Leste untuk bekerja. Luis adalah kontraktor yang kerjanya di Dili, ibukota Timor Leste. Sedangkan Daniella memiliki usaha di Oecusee. Namun, kontrak Luis di Dili telah selesai. Ia pun hijrah ke Oecusee.Â
"Saya suka di Timor Leste, terutama di Oecusee. Tempatnya sangat tenang. And everyday is summer in Oecusee. Saya belum berpikir kembali ke Portugal, saya senang di sini," terang Daniella, sembari menghidangkan wine.Â