Penulis: Rizky Parahita Octaviansyah, Mahasiswa Agroteknologi Universitas Nasional
Bagi sebagian orang, berwirausaha menjadi pilihan yang tepat baik untuk mencari penghasilan tambahan atau bahkan menjadikannya mata pencaharian utama. Terlebih, bagi orang yang enggan bekerja kantoran, pasti akan lebih memilih berwirausaha.
Salah satu wirausaha yang cukup menjanjikan adalah usaha budidaya ikan nila. Ikan nila adalah jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi dan sangat menjanjikan. Oleh karena itulah, budidaya ikan nila saat ini banyak dilirik oleh masyarakat dan peluang bisnisnya masih sangat terbuka lebar.
Ikan nila atau Oreochromis niloticus merupakan ikan air tawar yang biasa dikonsumsi di Indonesia. Dalam sekali bertelur, ikan nila betina akan mengeluarkan 300 hingga 1.500 butir telur. Karena kemudahannya berkembang biak serta pemeliharaan yang mudah, ikan nila menjadi salah satu ikan yang dibudidayakan serta dikonsumsi. Namun, karena rasanya tidak spesial dan mudah ditemui ikan nila tidak memiliki harga yang tinggi di pasaran.
Menurut Muhamad Jafar salah satu pengusaha ikan nila di Desa Mekar Jaya, Bogor, "Budidaya ikan nila sangatlah mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar". Sebagai pemula  kita dapat mengembangkan ikan nila hanya dengan mengawinkan ikan nila jantan dan betina sehingga populasi ikan nila menjadi bertambah banyak. Hal ini yang  dilakukan oleh Jafar ketika ia memulai usahanya. Memang pada awalnya Jafar memang telah memelihara ikan nila namun untuk dikonsumsi saja. Namun ketika usaha budidaya ikan lelenya mengalami kegagalan, Jafar mulai berfikir untuk beralih ke budidaya ikan nila. Untuk menghemat biaya yang dikeluarkan  Jafar hanya mengawinkan populasi yang ada dan tidak membeli bibit sama sekali.  Saat ini jumlah populasi ikan nila hasil budidayanya telah mencapai 20 ribu ekor.
Tips yang diberikan Jafar agar budidaya ikan nila  dapat berhasil yang perlu diperhatikan adalah perawatannya. Diusahakan air pada kolam jangan sampai keruh dan perawatannya hanya dengan cara alami tidak menggunakan bahan kimia sama sekali. Cara yang dilakukan Jafar yaitu hanya  dengan mengendapkan  air baru selama 3-7 hari. Kemudian dilakukan pembersihan filter kolam 2-3 hari sekali hingga seminggu sekali dimana untuk pembersihan kolam dilakukan minimal sebulan sekali.
Untuk pemberian pakan ikan, pada awalnya  Jafar menggunakan rumus 0.03 x berat ikan dengan satuan gram. Namun  ketika  populasi ikan sudah semakin bertambah banyak dan seiring berjalannya waktu Jafar tidak lagi menggunakan perhitungan ini,  tetapi menggunakan feeling saja. Untuk memonitor jumlah makanan yang diberikan, menurut Jafar dapat dilihat dari keruh atau tidaknya air kolam. Jika kolam mudah keruh maka pemberian makan terlalu banyak.
Pemberian makan juga harus diperhatikan karena apabila terlalu sedikit jumlah makanan yang diberikan  ikan akan sulit besar. Sesuai info yang diberikan Jafar,  dengan populasi ikan yang  telah mencapai  20 ribu ekor diperlukan pakan sebanyak 4 kg perhari dimana  pemberian pakannya dibagi menjadi 2 tahap yaitu 2 kg diberikan di pagi hari dan 2 kg di sore hari. Jenis makanan yang diberikan adalah HI-PRO-VITE 781 N yaitu pakan ikan tipe terapung yang diformulasikan khusus dengan protein yang tinggi dan  nutrisi seimbang untuk budidaya ikan nila agar mendapatkan produktivitas yang tinggi.
Bagi kamu yang tertarik dengan budidaya ikan nila janganlah merasa khawatir tentang kelanjutan usaha ini kedepannya. Karena di dalam negeri sendiri kebutuhan protein hewani semakin tinggi, mengingat angka pertumbuhan yang semakin meningkat. Kebutuhan protein hewani bisa didapatkan dari ikan terutama ikan nila. Perlu diketahui juga bahwa usaha budidaya ikan nila dibagi menjadi beberapa pilihan. Berikut potensi dan peluang usaha budidaya ikan nila.
Pilihan usaha pembenihan ikan nila
Ikan nila sejatinya mudah berkembang biak. kamu cukup menyediakan lahan serta beberapa peralatan yang diperlukan untuk usaha pembenihan. Jangan lupa untuk mendapatkan indukan yang baik agar pembenihannya pun berjalan dengan lancar.