PENDAHULUANÂ
Paska Orde Baru tumbang, pada Mei 1998, kata "karakter" tiba-tiba mengemuka dan dianggap sebagai obat mujarab untuk membasmi penyakit kronis bangsa bernama KKN (korupsi, kolusi, nepotisme). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga terbitan tahun 2005 belum menampilkan kata itu dalam perbendaharaan istilah . Demikian pula Kamus Pendidikan terbitan tahun 1994 belum mencantumkan istilah pendidikan karakter2. Datadata leksikal ini menunjukkan bahwa kata karakter dan pendidikan karakter, belum lama menjadi masuk dalam perbendaharaan kata Bahasa Indonesia. Padahal belakangan menjadi isu sentral dalam kebijakan pendidikan nasional maupun percakapan publik seiring bergulirnya gerakan nasional revolusi mental.Meski merupakan suatu istilah baru, tetapi fenomena yang diacu dengan kata karakter telah lama kata Bahasa Indonesia. Kata karakter mirip dan maknanya dapat disejajarkan dengan istilah tabiat, watak, moral, jiwa, pribadi, akhlak, etika, budi pekerti, susila, dan nilai. Rangkaian istilah yang memiliki kemiripan arti dengan kata karakter tersebut telah lama menjadi khasanah dan perbendaharaan kata Bahasa Indonesia, maupun percakapan sehari-hari dalammasyarakat. Sementara itu, secara leksikal karakter berarti sifat-sifat kejiwaan, membedakan seseorang daripada yang lain3. Definisi ini bisa diperluas, bukan hanya lingkup perseorangan, tetapi juga dalam lingkungan bangsa. Dengan demikian, karakter merupakan ciri khas yang melekat pada diri seseorang, suatu komunitas yang membedakannya dengan orang, komunitas, lembaga, maupun bangsa secara terus-menerus melalui proses pendidikan yang berkelanjutan.Berangkat dari alur berpikir di atas, yakni adanya kemiripan arti kata karakter dengan serangkaian budi pekerti, susila, moral, akhlak, etika, jiwa, pribadi, dan nilai, maka corak pendidikan yang mirip dengan pendidikan karakter juga sudah dikenal dan berjalan di Indonesia.
PEMBAHASANÂ
PENGERTIAN PENDIDIKAN KARAKTER TASAWUF
Pendidikan adalah upaya yang dilakukan dengan sadar untuk menimbulkan perubahanÂ
sikap dan tingkah laku seseorang melalui pengajaran dan latihan (Ensiklopedi NasionalÂ
Indonesia, 2004: 365). Sedangkan pendidikan dalam arti luas ialah terdiri dari usaha atauÂ
generasi tua untuk mengalihkan (melimpahkan) pengetahuannya, pengalamannya,Â
kecakapannya beserta keterampilannya kepada generasi muda, sebagai sebuah usaha untukÂ
menyiapkan mereka supaya bisa memenuhi fungsi hidupnya, baik dalam jasmaniah maupunÂ
rohaniah (Mansur 2011:84). Pendidikan dipandang sebagai keseluruhan daya budaya yangÂ