Mohon tunggu...
Rizky Nauvalif
Rizky Nauvalif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Artikel

Seorang mahasiswa Telkom Univeristy program studi Digital Public Relations. Memiliki ketertarikan di dunia penulisan, serta terbuka dan kritis dengan segala informasi di dunia maya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

4 Hal yang Sering Luput Dalam Memulai Sebuah Podcast

9 Januari 2022   14:57 Diperbarui: 17 Januari 2022   01:11 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak tahun 2018 podcast semakin banyak dilirik oleh masyarakat Indonesia. Menurut riset yang dlakukan olehPricewaterhouseCoopers via katadata.co.id mengatakan bahwa sebanyak 67% responden mengaku telah familiar dengan podcast. Survey tersebut tentunya dilakukan oleh startup research dengan responden sebanyak 2500 orang untuk mengukur seberapa besar perkembangan podcast di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan podcast semakin bertumbuh, baik itu dari creator dan pendengar.

Pelaku industri podcast selalu menghadirkan konten-konten yang menarik setiap harinya. Hal tersebut membuat banyak platform digital sepeti Youtube, Spotify, dan Noice saat ini sibuk membangun ekosistem podcast yang tentunya didukung oleh terus bertumbuhnya jumlah creator dan pendengar.

Tapi pernah gak sih terpikir oleh kalian mengapa podcast begitu cepat bertumbuh di Indonesia? Hal ini tentunya didukung dengan prilaku konsumen yang mulai menggemari segala koten yang berbentuk 'on demand', dengan begitu masyarakat dapat menikmati konten yang ada kapan saja dan di mana saja.

Berdasarkan fenomena terebut, tentu akan banyak masyarakat terutama generasi muda yang tertarik untuk membuat konten podcast dan dapat didengar oleh banyak orang. Namun tentunya ada beberapa faktor nonteknis yang sering kali dilupakan para creator podcast yang membuat pertumbuhan pendengarnya tidak begitu baik. Apa saja sih faktornya? Berikut akan kami paparkan faktor non -teknis yang sering lupt dari perhatian para pelaku podcast:

  • Tidak Memiliki Tema Spesifik. Seiring kali para pelaku podcast pemula, saat mmbuat konten hanya memiliki payung besar tetang apa yang ingin dibicarakan, namun mereka tidak menggali lebih dalam tentang tipik obrolan yang ingin disajikan. Hal tersebut tentunya membuat mendengar menjadi lebih cepat bosan dan enggan untuk mendengarkan lebih lanjut obrolan yang disajikan
  • Tidak Memiliki Jadwal Upload Tetap. Sangat banyak pelauku podcast pemula yang membuat konten podcast namun tidak terjadwal dengan baik. Dengan kata lain hanya mengikuti suasana hati atau mood. Tentunya kebiasaan tersbut sangat buruk bagi pertumbuhan podcast kamu, apalagi jika sudah mulai ada pendengar rutin, tentunya hal tersebut membuat mereka bertanya-tanya dan lebih mengingan channel podcast lain yang suda memiliki jadwal tetap
  • Tidak Konsisten. Dalam bisnis apapun konsistensi menjadi hal utama sebagai poros berjalannya sebuah usaha, tak terkuecuali dalam membangun sebuah channe podcast. Konsistensi yang terus dijaga, dan diiringi dengan jadwal upload yang konsisten, tentuya akan membentuk ingatan pendengar tentang podcast anda, sehingga podcast anda pun akan terus berkembang siring waktu.
  • Jaga Ekspetasi Ketika Awal Membangun Podcast. Sebagai pemula tentunya banyak creator yang mendambakan pendengar yang banyak, tentunya itu hal ang mustahil ketika kamu bukan public figure. Solusinya adalah, jaga konsistensi anda dalam membuat podcast dan terus berusaha untuk menghadirkan konten-konten yang menarik dan berkualitas. Kija kedua hal tersebut sudah kamu lakukan, maka pendengar akan datang dengan sendirinya.

Menjadi seorang creator podcast seolah terlihat mudah bukan? Namun tentunya menjaga konsistensi adalah suatu hal yang sangat menantang. Semoga dengan artikel ini kamu dapat membangun podcast kamu hingga dapat didengar banyak orang. Selamat mencoba!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun