Desa Kaliagung merupakan sebuah desa yang berada pada kecamatan Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa yang kental akan budaya ini memiliki potensi yang amat besar didalamnya. Potensi meliputi kesenian, bahkan sumber daya alam sangat melimpah ragamnya pada desa ini. Desa ini memiliki salah satu wana wisata indah, yang bernama Pesona Bukit Beteng. Namun, dalam pengelolaannya terhambat beberapa faktor yakni kurang gencarnya metode pemasaran dan permasalahan sampah yang tidak diindahkan pengunjung.
Sebagai upaya penyelesaian masalah yang dialami, kami telah menghadirkan solusi berupa pemasangan papan edukasi daur ulang sampah, pemasangan hiasan daur ulang, pengecatan ulang papan nama, pelatihan fotografi handphone, pembuatan logo dan desain ticketing, serta kaderisasi dalam rangka pemasaran melalui media sosial berkelanjutan. Kegiatan ini melibatkan jajaran pengurus Pokdarwis Agromakmur desa Kaliagung serta perwakilan remaja setempat.
Kegiatan berlangsung selama tiga hari, warga silih berganti datang dan membantu segala proses Proyek Sosial ini. Kegiatan pemasangan papan edukasi daur ulang sampah, pemasangan hiasan daur ulang, hingga pengecatan ulang papan nama dilakukan bersama-sama pada pagi hingga sore hari.
Pada kegiatan pelatihan  fotografi handphone, warga nampak antusias dan beberapa kali mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Pelatihan malam dilangsungkan pada malam hari dan ditutup dengan praktik peserta satu-persatu dengan contoh foto objek manusia. Dan pada hari berikutnya dilangsungkan kegiatan kaderisasi sebagai upaya penanganan pemasaran melalui media sosial, berikut dengan pembuatan kontennya.
"Kami bersyukur dengan adanya kegiatan mahasiswa Amikom ini, harapan selanjutnya setelah adanya gebrakan baru yang telah diajarkan, Wana Wisata ini mampu mengembangkan promosi secara mandiri kedepannya." tutur Pengurus Pokdarwis Agro Makmur, Purdiyanto.
Dengan adanya kegiatan pelatihan dan pengkaderan ini, pengelola menjadi paham bagaimana pengambilan gambar yang menarik untuk menunjang pemasarannya di media sosial, sehingga jangkauan pengunjung menjadi lebih luas.
Pemanfaatan sumber daya manusia sebagai pengelola objek wisata, rata-rata berusia dewasa dan berharap kedepannya pemuda setempat ikut andil dalam pengelolaan dan pemasaran objek wisata secara aktif dan kreatif. Pemilihan waktu pelaksanaan dan contoh pengembangan konten pemasaran sebaiknya mendapat perhatian lebih agar tidak menjadi kendala dan pelatihan serta promosi dapat berjalan secara baik dengan minim halangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H