Androidphone semakin berjaya. Demikian berita menarik di awal tahun 2012 mengenai sistem operasi besutan Google ini. Seperti yang termuat dalam artikel kompas hari ini, http://tekno.kompas.com/read/2012/01/02/09175936/Kalahkan.iOS.Android.Makin.Berjaya, di Amerika saja, Android menjadi jawara menyingkirkan Apple iOS dan Blackberry OS dengan capaian hampir 47%. Indonesia tidak jauh berbeda, meski bersaing ketat dengan Blackberry, Android menjadi gadget yg wajib dimiliki oleh konsumen Indonesia. Indonesia menjadi pangsa pasar yang sangat potensial bagi para pengembang Androidphone macam Samsung, Sony Ericsson, dan HTC. Bukan bermaksud mempromosikan produk tertentu, saya ingin memberikan opini mengenai bestbuy Androidphone dengan mempertimbangkan beberapa prilaku psikologis konsumen yang ada. Hal ini menjadi berguna agar kita tidak menjadi "budakteknologi" dan terhindar dari sifat konsumtif yang "liar". Pertama, konsumen kita sangat aktif ber-social media. Terbukti, keluhan mengenai android yang boros baterai mengemuka. Untuk itu kapasitas baterai harus memadai, sekitar 1400-1500mAh. Selain itu, kemampuan multitasking juga menjadi perhatian, maka prosesor berkapasitas minimal 1gHz diperlukan untuk menghindari terjadinya 'lag' atau 'hang'. Kedua, konsumen sering melihat besarnya layar dan juga besarnya resolusi kamera. Layar besar penting untuk melihat hasil foto/video atau film. Dan, layar yang wajar adalah sekitar 3.5-3.7inch. Sedangkan resolusi kamera yang wajar adalah 5mp. Perlu diketahui, resolusi tidak menentukan kualitas gambar, jadi lebih baik membeli digital camera daripada bernafsu memiliki smartphone 8mp. Ketiga, konsumen ketika masih sangat 'brand-minded'. Mereka lebih memilih merk internasional yang sudah memiliki nama ketimbang merk pesaing yang baru muncul dan bersaing seperti Huawei. Maka, tak heran jika pasar androidphone dikuasai oleh Soner, Samsung, atau HTC. Selain itu, faktor gengsi juga terlihat dalam melihat osAndroid termutakhir. Meskipun versi terbaru os IC Sandwich mulai menggema, os Gingerbread cukup laik bagi para pembeli. Terakhir, dan sama pentingnya adalah faktor harga, strategi pengembang Android yang begitu cepat, membuat androidphone berharga selangit di peluncuran pertamanya, menjadi hanya sekitar setengahnya saja ketika os lama seperti eclair dan froyo tersebut tidak dapat diupgrade ke os terbaru. Untuk itu, harga 3 juta cukup wajar untuk dapat memiliki sebuah androidphone berkemampuan komplit seperti yang telah dirinci di atas. Untuk kelebihan lainnya seprti UI (user interface) hanya sebagai 'lipstik' pembeda dari hp sejenis.
Dari, semua sisi tersebut, saya merekomendasikan tiga bestbuy Androidphone. Pertama adalah Sony Ericsson Experia Neo V. Android yang meluncur pada Oktober 2011 ini layak menjadi pilihan pertama karena memenuhi standar yang sesuai keinginan pasar, juga memiliki kelebihan seperti layarnya yg sebesar 3.7 inch yg menggunakan Bravia (Best Resolution Audio Visual Integrated Architecture) Engine seperti yang ada di produk SonyTV. Prosesor yg dimiliki sudah 1gHz, desainnya futuristik dan materialnya baik. Selain itu, os-nya masih bisa diupgrade ke versi terbaru Sandwich. Untuk memilikinya perlu merogoh kocek di kisaran 2,8 sampai 3 juta. Sebuah harga yang pantas. Kedua adalah Samsung Galaxy W. Android ini juga launching pada Oktober 2011. Selain memiliki fitur yang hampir sama dengan Neo V, kelebihannya adalah memiliki prosesor 1.4 gHz. Harganya tak jauh berbeda di kisaran 2,9 sampai 3 juta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H