1. Pendidikan itu tidak penting kalau pelajar "menyontek" saat ulangan. Perbuatan mencontek adalah perbuatan curang, lebih  baik mendapatkan nilai buruk namun karena usaha sendiri, dan kita tetap bangga karena kejujuran itu penting serta mahal harganya.
2. Pendidikan itu tidak penting jika pelajar melakukan "tawuran". Mengapa harus tawuran? Siapa pelopor tawuran? Tawuran karena gengsi sekolah, mengapa harus gengsi? Â Tawuran hanya membuang waktu dan tidak berguna sama sekali. Daripada kita membuang waktu tenaga, menjadi luka-luka karena penganiyaan lebih baik kita belajar bela diri. Jika memang memiliki tenaga lebih, lebih baik disalurkan di bela diri. Jika memang hobi meninju orang, lebih baik belajar tinju, dan berusaha menjadi yang terbaik. Selain dapat mengharumkan nama Indonesia nantinya, namun bisa juga untuk mendapatkan penghasilan.
3. Pendidikan itu tidak penting jika "malas belajar". Malas belajar adalah hal buruk di dunia pendikan. Siswa yang malas belajar hanya membuat orang tua percuma mengeluarkan biaya. Kecuali, jika anak itu jenius, anak jenius hanya belajar sekali saja, bisa langsung paham dan mengerti. Kalau anak yang biasa-biasa saja, ya tidak boleh malas belajar.
4. Pendidikan itu tidak penting jika "sering bolos". Sering bolos ke sekolah, sering bolos ke kelas lalu kabur ke kantin adalah hal percuma.Â
5. Pendidikan itu tidak penting jika "dikelas hanya selfie terus". Untuk apa selfie terus atau 'ngaca' di kelas apalagi saat pelajaran berlangsung? Posisi hidung akan tetap sama. Lubang itu juga sama tetap dua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H