Tekonologi Finansial (Tekfin) adalah hal yang sangat fenomenal  di abad 21 ini. Semua orang khususnya di perkotaan menggunakan Tekfin apapun bentuk , aplikasi atau siapapun pengembangnya.
Penulis tidak akan menyebutkan mereknya, namun warnanya. Ada Tekfin yang berwarna merah, biru, ungu. Semuanya memiliki cara untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, pelanggannya.
Caranya bagaimana? caranya adalah memberikan diskon, ada yang menggunakan istilah cashback yang sama maknanya dengan potongan. uud, ujung-ujungnya duit. Dimana menu tersebut untuk menciptakan atmosfir kenyamanan konsumen agar HANYA menggunakan Tekfin tersebut.
Apakah itu salah? Menurut Penulis, TIDAK. dan Tidak melawan hukum, karena dengan sistematika akuntansi cashback tersebut adalah daya tarik untuk konsumen dan dapat dijadikan 'beban' yang tidak memberatkan perusahaan.
Apakah setelah cashback selesai, konsumen meninggalkan Tekfin tersebut? Jawabanya, YA bisa. Konsumen akan mencari Tekfin  yang memberikan potongan lebih besar dan lebih sering. Dan itu, semua merubah POLA PIKIR masyarakat. Masyarakat meninggalkan uang tunai, masyarakat menggunakan smart pocket / e-wallet .Â
Apakah ada keuntungan? Ya ada, keuntungan bagi konsumen dan pelaku usaha Tekfin karena pelangganya bertambah. Apakah ada kerugian? Ya, jika sistemnya mati, internet mati dan konsumen tidak membawa uang tunai maka berakhirlah sudah transksi, tidak ada transaksi. Batal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H