Mohon tunggu...
Rizky Indra
Rizky Indra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi Pakan Alternatif Sapi dari Batang Pisang di Desa Kalikatir

18 Juli 2024   03:07 Diperbarui: 18 Juli 2024   03:09 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mojokerto, 18 Juli 2024 - Sebagai mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang berasal dari Desa Kalikatir, kami melihat kendala yang dihadapi para peternak sapi di desa Kalikatir. Di musim kemarau, ketersediaan pakan alami seperti rumput hijau berkurang drastis, menyebabkan penurunan produksi susu, kesehatan ternak yang terganggu, dan bahkan kematian. Hal ini membawa dampak negatif pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa.

Di sinilah peran penting inovasi pakan alternatif sapi dari batang pisang. Batang pisang, limbah pertanian yang melimpah di desa Kalikatir memiliki potensi besar sebagai sumber pakan alternatif yang kaya serat, mineral, dan karbohidrat. Pakan ini dapat diolah dengan mudah dan murah, menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh di desa, seperti tepung batang pisang, dedak, garam, dan probiotik.

Pemanfaatan pakan alternatif dari batang pisang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan pakan konsentrat impor yang biasa digunakan oleh peternak. Pertama, bahan bakunya mudah diperoleh dan murah, sehingga dapat menekan biaya produksi peternak. Kedua, pakan ini kaya serat yang membantu pencernaan dan kesehatan ternak. Ketiga, probiotik yang ditambahkan dalam campuran dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh sapi.

Penelitian telah menunjukkan bahwa sapi yang diberi pakan alternatif dari batang pisang memiliki performa produksi susu yang tidak jauh berbeda dengan sapi yang diberi pakan konsentrat impor. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pakan ini tidak menimbulkan efek kesehatan yang merugikan bagi ternak.

Pengembangan dan pemanfaatan pakan alternatif dari batang pisang di Desa Kalikatir dapat memberikan banyak manfaat. Pertama, dapat membantu peternak sapi untuk mengatasi kekurangan pakan di musim kemarau dan menjaga kesehatan ternaknya. Kedua, dapat meningkatkan efisiensi produksi peternakan dan menekan biaya produksi. Ketiga, dapat mengurangi ketergantungan pada pakan konsentrat impor dan mendorong kemandirian peternak.

Sebagai mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, kami ingin berkontribusi dalam pengembangan dan pemanfaatan pakan alternatif ini di Desa Kalikatir. Kami ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan komposisi campuran pakan dan mempelajari efek jangka panjangnya pada kesehatan dan reproduksi sapi. Kami juga ingin bekerja sama dengan para peternak untuk memberikan edukasi dan pendampingan dalam mengolah dan memanfaatkan pakan alternatif ini.

Kami yakin bahwa dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak, inovasi pakan alternatif dari batang pisang dapat menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan peternak dan masyarakat Desa Kalikatir. Pakan ini dapat membantu peternak untuk meningkatkan produksi dan pendapatannya, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun