Semakin banyaknya limbah rumah tangga yang dihasilkan khususnya limbah popok bayi memerlukan penanganan khusus agar limbah popok tersebut bisa mempunyai nilai guna yang lebih tinggi. Limbah popok menjadi salah satu limbah terbesar sehingga membutuhkan perhatian yang besar dan khusus dalam pengolahannya karena sebagian besar masyarakat masih kurang kesadarannya dengan keberadaan limbah popok bayi. Limbah popok bayi mengandung kotoran (tinja) dan air kencing balita yang memberikan dampak negatif kepada masyarakat. Oleh karena itu, perlunya pengolahan leih lanjut agar limbah popok tidak semakin menumpuk.
Lahan di Kelurahan Mangunsari masih banyak yang digunakan sebagai lahan pertanian. Para petani lebih sering menggunakan metode sebar pupuk di atas tanah untuk metode pemupukannya. Hal ini telah dikaji bahwa nitrogen dari pupuk mudah terbawa ke aliran sungai dan menguap ke udara sehingga menurunkan efektivitas pemupukan dan biaya pemupukan yang diperlukan lebih tinggi. Dengan adanya pengolahan limbah popok bayi menjadi pupuk organik dan media tanam akan membantu agar pemupukan pada tanaman menjadi lebih efektif dan efisien. Â Terlebih adanya kandungan SAP pada limbah popok bayi yang bercampur dengan tanah juga dapat mempertahankan kadar air, sehingga menjaga ketersediaan air bagi tanaman pada musim kemarau.
Dengan adanya permasalahan tersebut, tim pengabdian dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang melalui program pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh  Maharani Kusumaningrum S.T., M.Eng dengan anggota Nadya Alfa Cahya Imani S.T., M.Eng, Ria Wulansarie S.T., M.T., Dr. Prima Astuti Handayani S.T., M.T. dan dibantu oleh tim mahasiswa yaitu Ridwan Dani Hibatullah, Rizky Ichwan, Athiya Rihadatul 'Aisy Q.N melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang termasuk di dalamnya adalah Pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan pengabdian ini memanfaatan dan mengelola limbah popok bayi yang ada sebagai pupuk organik slow release fertilizer dengan tujuan untuk mengefisiensikan pemupukan. Pengabdian ini telah dilakukan pada bulan September di RT 03/ RW 04 Kelurahan Mangunsari, Gunung Pati, Kota Semarang dengan memperhatikan protokol kesehatan.  Kegiatan telah berlangsung dengan lancar dan diikuti antusias yang tinggi oleh warga sekitar.
Harapannya dengan adanya kegiatan pengabdian ini memperkenalkan kepada warga sekitar terkait pembuatan slow release fertilizer yang dapat meningkatkan efektivitas serapan nitrogen pada tanaman dan menghemat penggunaan pupuk untuk lahan pertanian warga. Selain itu, limbah popok bayi yang selama ini mencemari lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bahan campuran pada pupuk. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengurangi limbah popok bayi serta pengelolaan limbah popok bayi sebagai pupuk untuk efisiensi pemupukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H