Mohon tunggu...
Rizky Handayani
Rizky Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UNISRI Surakarta

halo saya rizky handayani. saya mahasiswa UNISRI semester 7. motto saya adalah lakukan dengan maksimal atau tidak sama sekali. enjoy your life

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penyuluhan Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Budidaya Tanaman Sayuran

14 Agustus 2021   22:52 Diperbarui: 16 Agustus 2021   15:03 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa KKNT MBKM Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta periode 2020/2021 mengadakan penyuluhan tentang pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya sayuran. Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Klangon, Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur. Kamis (29/7/2021).

Penyuluhan dilakukan oleh Rizky Handayani dari kelompok 42 KKNT UNISRI, Fakultas Pertanian, dengan Andri Astuti Itasari, S.Sos, M.I.Kom selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan ibu PKK yang ada di Dusun Klangon.

Menurut Rizky Handayani, masih banyak lahan pekarangan yang belum dimanfaatkan sama sekali dan hanya dibiarkan tandus. Padahal lahan tersebut jika diolah dengan baik dapat diperoleh manfaatnya seperti bertanam sayuran, buah-buahan, maupun tanaman obat.

“Banyak potensi yang dapat dimanfaatkan dari lahan pekarangan yang ada di sekitar rumah, seperti bertanam sayur-mayur, buah-buahan, dan tanaman obat. Harapannya dapat menambah produktivitas di sela-sela waktu kosong apalagi saat pandemi COVID-19. Kegiatan ini mendorong ibu-ibu untuk tidak keluar rumah maupun berpergian,” ujar Rizky.

Pada penyuluhan kali ini menggunakan tanaman bayam cabut sebagai contoh untuk pemanfaatan lahan pekarangan. Bayam cabut merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan, serta tahan terhadap hama maupun penyakit yang menyerang. Bayam cabut dapat hidup di dataran tinggi maupun dataran rendah, termasuk lokasi penyuluhan.

“Bayam cabut mudah ditanam di dataran manapun. Dengan unsur hara dan kebutuhan air yang cukup, tanaman ini dapat tumbuh kuat dan dapat dipanen dalam waktu 1-1,5 bulan saja. Di sisi lain, bayam cabut dapat dijadikan produk olahan yakni keripik bayam. Produknya dapat dijual dan hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga,” ungkapnya.

Praktek penanaman bayam cabut di lahan pekarangan
Praktek penanaman bayam cabut di lahan pekarangan

Ibu-ibu sangat antusias terutama saat praktek penanaman bayam cabut. Dengan ini diharapkan dapat memotivasi minat ibu-ibu untuk senantiasa memanfaatkan lahan pekarangannya tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun