Mohon tunggu...
Rizky Hadi
Rizky Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Anak manusia yang biasa saja.

Selalu senang menulis cerita.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Cerita Sepak Bola adalah Kisah Menyentuh daripada Drama Film

1 November 2022   11:00 Diperbarui: 1 November 2022   12:23 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu Detik yang Berharga

"Manfaatkan waktu sebaik mungkin walau hanya sekejap." Kalimat tersebut sangat berlaku di sepak bola. Momen-momen injury time di pertandingan penting menjadi salah satu momen yang paling dinantikan. Apalagi salah satu tim sedang mengejar gol.

Salah satu yang membuat merinding ialah final Liga Champions 2014 yang mempertemukan Real Madrid dan Atletico. Saat itu skuad besutan Simeone berhasil unggul satu gol hingga detik-detik terakhir. Bahkan mereka siap merayakan tropi UCL untuk pertama kalinya. Namun hal yang tak pernah mereka harapkan terjadi.

Saat waktu tinggal beberapa detik, Real Madrid mendapatkan tendangan sudut. Bola diambil Modric yang diteruskan dengan sundulan Ramos berhasil membobol gawang Cortouis. Laga terpaksa dilanjutkan ke babak extra time. Di babak ini mental Real Madrid yang sudah membuncah berhasil menjalani laga dengan relatif mudah. Total tiga gol disarangkan skuad besutan Ancelotti. Skor akhir 4-1.

Tidak hanya Real Madrid saja yang berhasil mengubah jalannya laga di detik akhir. Manchester United juga pernah. Saya mendengar dari cerita bapak saat Sherringham dan Solksjaer menyarangkan gol di detik paling akhir pertandingan ke gawang Munchen.

Tentu momen-momen tersebut adalah bagian dari drama sepak bola. Harapan kita yang telah memuncak harus rela dikubur ke liang terdalam hanya kurun waktu sekejap mata. Ada supporter yang berbahagia dan ada pula supporter yang menangis. Itulah warna-warni sepak bola.

Impian yang Menjadi Kenyataan

Setiap anak laki-laki yang bercita-cita menjadi pemain sepak bola pasti bermimpi bermain untuk tim kebanggaannya. Di era sepak bola modern mungkin mimpi tersebut bukan hanya menjadi igauan semata. Tentu dengan disiplin dan kerja keras. Dengan banyaknya perputaran pemain di setiap liga, menjadi kesempatan besar bagi para pemain. Bahkan di Indonesia sendiri, banyak pemainnya yang memilih berkarier di luar negeri. Sesuatu yang sukar kita lihat di masa lalu.

Baru-baru ini kiper Omonia, Francis Uzoho tengah menggegerkan dunia. Pasalnya penampilan apiknya saat timnya bersua Manchester United di Old Trafford dipuji banyak pengamat. Di laga itu, kiper berusia 23 tahun tersebut berhasil menggagalkan banyak peluang berbahaya dari para pemain United. Walaupun timnya harus mengakui keunggulan tipis dari tuan rumah karena dia tak kuasa menahan tendangan McTominay dari jarak dekat, tapi tak menutupi fakta tentang penampilan apiknya.

Seusai laga, Uzoho yang diwawancari media mengatakan bahwa ketika undian grup Europa League keluar dan timnya ditempatkan satu grup dengan Manchester United, dia sudah tidak sabar bermain di Old Trafford. Pasalnya bermain di teathre of dreams merupakan impiannya sedari kecil, maka dari itu sebelum laga ia menjaga kondisi tubuhnya agar tetap fit.

Raut wajahnya tidak bisa dibohongi saat dia diwawancara. Kebahagiaan yang bercampur dengan rasa haru. Mungkin dia tak pernah menyangka bakal bisa bermain di Old Traffod. Tapi keyakinan terhadap mimpinya yang membuatnya bisa merengkuh apa yang dia inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun