Mohon tunggu...
Rizky Hadi
Rizky Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Anak manusia yang biasa saja.

Selalu senang menulis cerita.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Semua Baru Saat Lebaran?

7 Mei 2021   08:17 Diperbarui: 7 Mei 2021   08:20 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurang dari satu minggu lagi, umat Islam mencapai garis finish. Tepat pada tanggal satu Syawal, seluruh umat muslim merayakan kemenangan. Sebuah kemenangan manis yang diperoleh dengan perjuangan menahan lapar dan dahaga, nafsu, dan segala emosi.

Di Indonesia ada tradisi unik untuk menyambut hari raya idul fitri. Tradisi turun temurun yang seolah tertancap dalam benak masyarakat Indonesia yakni membeli barang-barang baru. Di akhir-akhir bulan Ramadhan ini, seluruh toko yang menjual perlengkapan lebaran pasti sudah dipadati para pembeli.

Pertama, toko pakaian. Toko sandangan memimpin perolehan pengunjung di setiap bulan Ramadhan. Sejak pertengahan bulan, toko pakaian sudah hampir pasti dipadati pengunjung di setiap harinya. Apalagi selepas magrib. Orang tua, pemuda, remaja, hingga anak-anak bertumpah ruah mencari model pakaian yang diinginkan. Belum lagi diskon besar lebaran yang menyambut. Menambah panjang antrean di kasir. Berkah bagi pemilik toko dan bagi tukang parkir.

Kedua, toko jajanan. Lebaran tanpa makanan/jajanan khas tentunya kurang afdhal. Di toko-toko yang menjjual makanan/minuman khas lebaran sudah pasti ramai. Tapi tingkat keramaiannya tak sepadat toko pakaian. Di toko jajanan, orang-orang justru sudah melakukan ancang-ancang pada awal-awal bulan Ramadhan. Dengan alasan biar tak terlalu banyak beban pengeluaran di akhir bulan. Toko jajanan biasanya kan mencapai titik puncak keramaian pada lima hari terakhir puasa.

Kemudian toko furniture yang tak kalah diburu. Orang-orang dengan berpenghasilan menengah ke atas, biasanya akan memperbaharui penampilan rumah mereka. Kursi dan meja baru. Atau hanya sekedar mengganti kelambu jendela atau taplak meja. Toko bangunan juga diburu oleh pembeli yang mencari cat. Kebiasaan orang Indonesia yang mempercantik rumah pada saat memasuki lebaran. Cat-cat rumah menjadi komoditas utama di toko bangunan.

Timbul satu pertanyaan yang teruju pada saya. Sudahkan saya membeli sesuatu untuk menyambut lebaran? Sejauh ini belum. Dengan rutinitas pekerjaan selama bulan Ramadhan, saya tak sempat membeli apa pun. Malahan saya banyak membeli perlengkapan untuk menunjang pekerjaan.

Untuk masalah pakaian, saya sudah membeli kain dan sedang dieksekusi oleh penjahit. Selain itu, saya hanya mengandalkan pakaian dari lebaran tahun lalu. Saya orangnya malas kalau disuruh ke toko pakaian. Malas diikuti oleh pelayannya, malas milih, malas dengan keriuhannya. Untuk menyiasatinya, biasanya saya akan mencari baju lebaran sebelum bulan puasa. Tapi tahun ini tidak. Rutinitas pekerjaan yang menjadi alasan. Selebihnya, semua perlengkapan masih mengandalkan sisa lebaran tahun lalu. Bahkan sandal saya pun, sudah saya pakai selama tiga kali lebaran. Lagipula tidak diwajibkan untuk membeli barang baru saat lebaran 'kan?

Namun, ada yang lebih penting dari sekedar membeli baju lebaran. Sesuatu yang menyangkut kepribadian. Saya rasa memperbaiki diri jauh lebih penting untuk menyambut lebaran. Coba Anda bayangkan, tahun ini Anda lebih baik atau tidak dari tahun lalu?

Kalau meningkat, itu adalah pencapaian bagus untuk Anda. Kalau masih sama saja, Anda patut untuk lebih berusaha keras lagi. Kalau menurun, itu merupakan kegagalan dan Anda seharusnya introspeksi diri. Seperti kata pepatah, "Hari esok harus lebih baik dari hari ini."

Bolehlah kita belanja perlengkapan lebaran untuk mengapresiasi diri. Namun harus diingat, jangan berlebihan dan jangan sampai over budget. Jika kedua hal tersebut sudah terpenuhi, sembari memerindah tampilan luar juga sebaiknya memperindah tampilan dalam. Dengan memperbanyak beribadah selagi masih bulan Ramadhan. Belum tentu di tahun depan kita masih bisa bertemu dengan bukan mulia ini dan belum tentu kita masih diberikan kesehatan seperti hari ini. Salam hangat and happy fasting.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun