Nak, beruntungnya kamu tumbuh
pada zaman serba mudah.
Tak perlu kasur yang tebal
untuk menyimpan kapital.
Makanan datang sendiri,
minuman mengikuti.
Dahulu, Ayah kalau mau makan harus menggali tanah,
berharap singkong segera merekah.
Itu pun kalau tidak digondol para penjamah.
Dalam dunia pekerjaan, sekarang musuhmu cuma satu, Nak.
Teknologi buatan saudaramu sendiri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!