Juni 1990, saat pergelaran Piala Dunia di Italia dimulai, sebagai pemain sekaligus penyerang utama Jerman Timur, Jurgen Klinsmann saat itu sukses membawa timnya memimpin klasemen akhir grup D sekaligus mengandaskan peluang Timnas Kolombia untuk lolos dari penyisihan grup karena Kolombia harus puas berada diurutan ketiga klasemen akhir.
Juni 2016, selang 26 tahun kemudian, saat pergelaran Copa America Centenario resmi digelar dalam rangka memeriahkan 100 tahun terselenggaranya Copa America sekaligus berdirinya Federasi Sepakbola Amerika Selatan CONMEBOL, sebagai pelatih Jurgen Klinsmann justru gagal membawa anak asuhnya Timnas Amerika Serikat untuk menang melawan Kolombia dilaga pembuka Copa America Centenario 2016.
Melalui layar kaca Kompas TV, Sabtu pagi (4/6/2016), saya menyaksikan lahirnya generasi emas baru Timnas Kolombia setelah era Carlos Valderrama (1990-an) dan Ivan Cordoba (2000-an) yakni era James Rodriguez dkk. Timnas Kolombia sangat terlihat memiliki permainan yang menyakinkan setelah mengandaskan tim tuan rumah Copa America Centenario 2016 Amerika Serikat 2 gol tanpa balas.
Laga itu terbilang spesial, atas kemenangan tersebut, James Rodriguez dkk seolah ingin membalas kegagalan negaranya Kolombia di Piala Dunia 1990 karena Jurgen Klinsmann dan Jerman Timur-nya, sekaligus membalas memori kemenangan 2-1 Timnas Amerika Serikat atas Kolombia di Grup A Piala Dunia 1994 yang waktu itu juga digelar di Negeri Paman Sam.
Kemenangan Kolombia di laga perdana atas Amerika Serikat juga memperbesar peluang mereka untuk lolos ke babak selanjutnya. Dalam dua laga sisa Grup A, melawan Paraguay (7 Juni) dan Kosta Rika (11 Juni) diprediksi Timnas Kolombia tidak akan menemui masalah berarti sehingga nantinya akan keluar sebagai juara Grup A Copa America Centenario 2016.
Praktis, hanya laga melawan Paraguay yang membuat laju Kolombia terbilang tidak ringan. Namun demikian, Paraguay dalam 4 pertandingan terakhir di tahun 2016 hanya menghasilkan 3 hasil seri dan 1 kekalahan. Sementara Kolombia sedang on fire, dalam 4 pertandingan terakhir di tahun ini, Timnas Kolombia juga meraih 4 kemenangan beruntun.
Dibabak semifinal, Kolombia diperkirakan akan menghadapi Lionel Messi dkk. Laga tersebut tentu akan sangat menarik karena menyuguhkan permainan dari pemain-pemain terbaik Amerika Latin. Penulis optimis, Timnas Kolombia di Copa America Centenario 2016 akan mampu memberikan kejutan pada laga tersebut dan melaju ke babak final melawan Brazil.
Tidak hanya itu, Timnas Kolombia saat ini juga ditangani oleh pelatih syarat pengalaman José Pékerman. Sejak diasuh olehnya Februari 2012 silam, Kolombia sudah membukukan 64% kemenangan dari 49 kali bermain dan sedang on fire menikmati rangking 3 dunia versi FIFA. Maka untuk Copa America Centenario 2016 kali ini, terinspirasi dari judul penyanyi cantik dunia yang juga berasal dari Kolombia, Shakira, saya mau menyanyikan, waka-waka this time for Colombia.