Mohon tunggu...
Rizky Febriana
Rizky Febriana Mohon Tunggu... Konsultan - Analyst

Senang Mengamati BUMN/BUMD dan Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

5 Alasan Kekalahan Timnas

1 April 2015   09:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:42 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia kembali tersingkir. Kekalahan menyakitkan dikandang sendiri dari Korsel 0-4 membuat Timnas U-23 gagal lolos ke fase final piala AFC U-23 di Qatar. Indonesia sebenernya masih punya peluang lolos meski kalah di pertandingan terakhir melawan Korsel, pasalnya ada 6 runner up terbaik yang memiliki kemungkinan untuk lolos ke putaran final.

[caption id="attachment_406996" align="aligncenter" width="600" caption="Timnas Tersingkir (Source: AFC/FDSI)"][/caption]

Sayangnya, Indonesia berada diurutan ke 7 runner up terbaik, satu tingkat dibawah Uzbekistan yang menang selisih gol. Seandainya saja kekalahan dari Korsel hanya 0-1, peluangnya sangat terbuka bagi Indonesia. Tapi sudahlah, nasi sudah menjadi bubur, semua sudah terlanjur, kita harus mengakui kekalahan dan kenyataan tersingkir. Tapi ada 5 hal alasan klasik yang selalu mengemuka, dan kita harus tahu itu.

1. Wasit

Entah apa yang ada dibenak para pelatih kita. Mengutip apa yang diberitakan gilabola.com pelatih U-23 Aji Santoso menyesalkan sikap wasit Mohammed Abdulla Hassan karena dianggap pemain Korsel menghalangi pergerakan kiper M Natshir sehingga terjadilah gol pertama yang dianggap kontroversial dan meruntuhkan mental pemain kita hingga akhirnya terjadilah gol-gol berikutnya hingga 0-4.

2. Persiapan minim

Kali ini kalimat ini datang dari Benny Dollo dan asisten pelatihnya Widodo Cahyono Putro yang melatih timnas senior kita setelah kalah dari Kamerun dilaga uji coba. Dikutip dari Ligaindonesia.co.id, Kamis (26/3/2015), uji coba Timnas Indonesia melawan tim sekelas Kamerun dengan persiapan minim merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Meskipun kalah, skuat Garuda tidak tampil memalukan. Setelah pertandingan uji coba berakhir, asisten pelatih Timnas Indonesia, Widodo Cahyono Putro, mengatakan persiapan timnya sangat mepet. “Saya mengapresiasi pemain karena sudah bermain maksimal dan percaya diri,” kata Widodo.

3. Kelelahan/Faktor Fisik

"Pertandingan ini melelahkan untuk pemain. Tapi jujur saya menyayangkan yang terjadi di lapangan. Saya sudah menekankan kepada pemain untuk bertahan, sedikit di belakang garis tengah. Tapi terpancing keluar sehingga membuat celah yang bisa dimanfaatkan Korea Selatan," kata Aji Santoso kepada Republika (1/4).

Coba bandingkan dengan Korsel yang harus jauh-jauh ke Jakarta, kenapa bisa menang ya? Atau coba tanyakan Timnas Kamerun yang jauh-jauh dari benua Afrika, dengan perjalanan puluhan jam kenapa bisa menang 1-0 melawan Timnas Senior kita.

4. Penonton minim

Waktu timnas senior main di Sidoarjo beberapa hari lalu, pernah denger gak komentar dukungan suporter yang minim. Padahal yang menetapkan tiket mahal siapa yang disalahin siapa. Seperti diberitakan oleh deltamania-cyber, PSSI membandrol tiket paling murah yakni seharga 100 ribu, itupun tribun ekonomi yang berada di sektor utara dan selatan atau tribun belakang gawang. Tribun timur alias tribun papan skor menjadi 150 ribu. Dan tiket paling mahal berada di tribun VIP Barat, yakni per-orang harus merogoh kocek 500 ribu. Meski diakhir-akhir harga tiket diobral, tetap saja, suporter minim minat untuk datang ke stadion.

5. Pemain cidera

Banyaknya pemain yang cidera rupanya masih menjadi alasan bagi kita. Saya sudah malas nih nulisnya, hehehe… Saya sih sangat menghargai setiap perjuangan para pelatih apalagi para pemain kita. Masyarakat terlalu berharap terhadap generasi Evan Dimas cs. Jadi wajar kalau ada yang kritik-kritik sedikit, jangan dimasukin hati. Saya dan masyarakat sepakbola Indonesia juga sedang berpikir, mungkin perlu ditambahin lagi satu alasan lain kenapa kita selalu kalah: kayaknya perlu potong generasi di kepengurusan PSSI. Salam olahraga!

Sumber bacaan

http://www.deltamania-cyber.com/2015/03/harga-tiket-timnas-mahal-stadion.html

http://www.solopos.com/2015/03/26/uji-coba-timnas-indonesia-kalah-lawan-kamerun-skuat-garuda-tetap-diapresiasi-pelatih-588560

http://www.ggintersport.com/bola-indonesia-nasional/kondisi-lapangan-gbk-buat-khawatir-aji-santoso/

http://www.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-indonesia/15/03/31/nm2s28-indonesia-dipermalukan-korsel-ini-komentar-evan-dimas

http://www.tempo.co/read/news/2015/03/26/099653231/Konser-One-Direction-Selesai-AFC-Nyatakan-Stadion-GBK-Oke

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun