Mohon tunggu...
Rizky Febriana
Rizky Febriana Mohon Tunggu... Konsultan - Analyst

Senang Mengamati BUMN/BUMD dan Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Inovasi Teknologi Permukiman Karya Anak Negeri

28 November 2014   21:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:35 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_378901" align="aligncenter" width="700" caption="Kompasiana Nangkring bareng Kemenpupera. Dari Ka-Ki Iwan Suprijanto, ST, MT (Kanan), Prof (R) DR Ir Anita Firmanti, MT (Tengah) dan Wardah Fajri (Kiri) (Dokumen Pribadi)"][/caption]

Siapa sangka Indonesia ternyata telah lama menghasilkan inovasi teknologi permukiman yang lebih bermanfaat, murah dan mudah untuk diterapkan. Inovasi teknologi tersebut diantaranya adalah teknologi bangunan tahan gempa, green building, pengelolaan sampah, pengelolaan air limbah rumah tangga hingga teknologi air minum dan sanitasi terpadu. Yang lebih membanggakan, semua inovasi teknologi tersebut dihasilkan dari tangan-tangan anak negeri yang tergabung di Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Puslitbangkim Kemenpupera). Hal ini terungkap dalam acara Kompasiana nangkring bareng Kemenpupera kemarin (27/11) yang bertempat di Pendopo Gedung Cipta Karya Kemenpupera Jl. Pattimura No. 20, Jakarta.

[caption id="attachment_378904" align="aligncenter" width="700" caption="Capaian dan Target Air Minum dan Sanitasi di Indonesia (Dokumen Pribadi)"]

1417158780120747449
1417158780120747449
[/caption]

“Di negara-negara seperti Jerman, Amerika Serikat dan Jepang, mereka bisa maju karena didukung dengan adanya riset dan pengembangan. Mereka hasilkan inovasi-inovasi teknologi yang sangat bermanfaat bagi rakyatnya,” kata Prof (R) DR Ir Anita Firmanti, MT pembicara pertama Kompasiana nangkring yang saat ini menjabat Kepala Puslitbangkim Kemenpupera. Anita menambahkan, apa yang dihasilkan oleh Puslitbangkim juga dimaksudkan untuk mempercepat tercapainya program permukiman 100-0-100 Kemenpupera di 2019. “Kita juga berharap di 2019 nanti, masyarakat Indonesia bisa merasakan 100 % akses air minum, 0% luasan kawasan kumuh dan 100% akses sanitasi,” ujarnya.

[caption id="attachment_378906" align="aligncenter" width="700" caption="Target Kemenpupera 2019, 100 % akses air minum, 0% luasan kawasan kumuh dan 100% akses sanitasi (Dokumen Pribadi)"]

14171590521986208417
14171590521986208417
[/caption]

Sejauh ini, inovasi teknologi permukiman yang dihasilkan oleh Puslitbangkim Kemenpupera telah banyak diterapkan diberbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya adalah teknologi pengolahan air minum dan sanitasi terpadu yang diterapkan di Pucang Sawit Surakarta Solo, Kota kelahiran Presiden Jokowi. Melalui teknologi yang ada, air sungai hulu DAS Bengawan Solo diolah yang kemudian secara aman dan higienis dapat digunakan oleh masyarakat sekitar untuk keperluan air minum dan sanitasi.

[caption id="attachment_378908" align="aligncenter" width="700" caption="Teknologi Pengolahan Air Minum dan Sanitasi Pucang Sawit Surakarta di Hulu DAS Bengawan Solo (Dokumen Pribadi)"]

1417159165245269325
1417159165245269325
[/caption]

Selain itu, Kompasiana nangkring yang dipandu host Wardah Fajri ini juga menampilkan teknologi pengolahan air limbah rumah tangga melalui teknologi biofil, biority dan bio-3. Baik biofil, biority dan bio-3, semuanya mampu mengolah air limbah rumah tangga dan air hasil olahan dapat langsung dibuang atau dialirkan ke tanaman di halaman bangunan atau ke kolam ikan. Hal ini tidak terlepas dari adanya bio-contactor didalam cabin maka bidang tempat bakteri tumbuh akan menjadi luas dan tidak ada air limbah yang merembes keluar, sehingga jauh lebih ramah lingkungan dibanding septictank konvensional.

[caption id="attachment_378913" align="aligncenter" width="637" caption="Teknologi biofil, biority dan bio-3 yang cocok digunakan mengolah air limbah rumah tangga sehingga ramah lingkungan (Dokumentasi Pribadi)"]

141715953610186844
141715953610186844
[/caption]

Tak berhenti sampai disitu, dalam perjalanannya Puslitbangkim Kemenpupera juga menghasilkan banyak inovasi teknologi permukiman yang juga dimaksudkan untuk mengurangi backlog perumahan. Seperti yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia seperti sebagian Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, Puslitbangkim Kemenpupera telah mengembangkan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dan Rumah Kayu Instan (RIKA). Konstruksi rumah RISHA berbasis beton bertulang sementara RIKA yang berbasis kayu olahan. Selain berstandar SNI, keduanya memiliki daya tahan yang handal (reliable) dan dapat dibangun dalam waktu kurang lebih hanya 7 hari. RIKA dan RISHA ini juga menerapkan teknologi yang ramah lingkungan dan terjangkau bagi masyarakat khususnya masyarakat berpenghasilan rendah.

[caption id="attachment_378915" align="aligncenter" width="700" caption="Teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Dokumen Kemenpupera)"]

1417159676836746841
1417159676836746841
[/caption]

Inovasi teknologi permukiman juga diterapkan pada Rumah Susun Sederhana (Rusuna), salah satunya Rusuna Cigugur-Cimahi Jawa Barat. Di Rusuna ini, diterapkan teknologi konstruksi C-Plus dengan konsep desain rumah berbasis rendah emisi. Sistem struktur Rumah susun Cigugur menggunakan sistem pracetak C-Plus yang ditelah diuji pada tahun 2002. Hasil pengujian menunjukkan sistem ini mempunyai kehandalan sebagai sistem struktur bangunan bertingkat. Dengan teknologi konstruksi ini, waktu pelaksanaan pekerjaan untuk konstruksi pracetak diperkirakan lebih cepat daripada konstruksi konvensional karena komponen bangunan telah diproduksi terlebih dahulu sehingga di lapangan hanya proses perakitan.

[caption id="attachment_378916" align="aligncenter" width="700" caption="Rusuna Cigugur-Cimahi Jawa Barat yang menggunakan teknologi konstruksi C-Plus dan ramah lingkungan (Dokumen Kemenpupera)"]

14171597972121043061
14171597972121043061
[/caption]

Sementara itu, dikesempatan yang sama Kepala Bidang Program dan Kerjasama Puslitbangkim Kemenpupera Iwan Suprijanto, ST, MT mengungkapkan bahwa semua inovasi teknologi permukiman yang dihasilkan semata-mata untuk mencapai salah satu Nawa Cita Jokowi-JK dalam bidang kemandirian dan kedaulatan teknologi demi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. “Semoga dalam tahun-tahun mendatang kebergantungan Indonesia akan impor teknologi yang berkaitan dengan permukiman akan jauh berkurang,” ujarnya.

[caption id="attachment_378918" align="aligncenter" width="700" caption="Srikandi di stand pameran Puslitbangkim Kemenpupera (Dokumentasi Pribadi)"]

14171599801010405681
14171599801010405681
[/caption]

Iwan juga mengajak berbagai pihak seperti swasta dan masyarakat mendukung penerapan teknologi permukiman yang dihasilkan oleh Puslitbangkim Kemenpupera ini. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai karya anak negerinya sendiri,” ujar Iwan yang disambut tepuk tangan peserta Kompasiana nangkring pada hari itu. Iwan juga menambahkan siapapun yang mau menjalin kerjasama bisa menghubungi nomor telepon 022-7798394 – 95 / info@puskim.pu.go.id atau langsung datang ke kantor Puslitbangkim Kemenpupera di Jl. Panyawangun, Cileunyi Wetan Kabupaten Bandung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun