Mohon tunggu...
rizky faradila
rizky faradila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka seni dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Merokok: Mengulik Bahaya dan Konsekuensi Jangka Panjang

14 Juli 2024   14:08 Diperbarui: 14 Juli 2024   14:23 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Merokok telah menjadi topik kontroversial sepanjang sejarah, dan mulai dari asal muasalnya pada peradaban kuno hingga perdebatan modern mengenai dampaknya terhadap kesehatan, merokok telah berdampak besar pada budaya di seluruh dunia. Merokok merupakan suatu perilaku yang memberikan dampak negatif tidak hanya pada diri Anda sendiri, namun juga
orang-orang di sekitar Anda dan keluarga, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang Perlu diketahui bahwa rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Sementara itu, frekuensi perokok aktif dari tahun ke tahun semakin meningkat khususnya di Indonesia Insiden meningkat di kalangan anak sekolah dan remaja berusia 10 hingga 18 tahun.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang, dimana 7,4% diantaranya berusia antara 10 hingga 18 tahun. Kelompok dengan peningkatan jumlah perokok terbesar adalah anak-anak dan remaja, Berdasarkan data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2019, prevalensi merokok pada anak sekolah usia 13 hingga 15 tahun meningkat dari 18,3% (2016) menjadi 19,2% (2019). Sedangkan data SKI 2023 menunjukkan kelompok umur 15-19 tahun merupakan kelompok perokok terbesar (56,5%), disusul kelompok umur 10- 14 tahun (18,4%).

Merokok memiliki banyak bahaya dan konsekuensi jangka panjang bagi kesehatan lain. ada beberapa bahaya merokok, diantara lain:

1. Kanker
Merokok adalah penyebab utama kanker, terutama kanker paru-paru. Sekitar 85% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh merokok. Selain itu, merokok juga berkontribusi pada kanker mulut, tenggorokan, esofagus, kandung kemih, pankreas, dan serviks. Zat karsinogen dalam rokok merusak DNA sel dan dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Konsekuensi : Perokok memiliki risiko tinggi terkena berbagai jenis kanker, terutama kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, dan kandung kemih.

2. Penyakit jantung
Merokok merusak pembuluh darah dan jantung, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke. Nikotin menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah, serta mempercepat pembentukan plak di arteri, yang dapat mengakibatkan penyumbatan.
Konsekuensi : Merokok dapat merusak pembuluh darah dan jantung, meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan hipertensi.

3. Penyakit Pernapasan
Merokok menyebabkan berbagai penyakit paru, termasuk bronkitis kronis dan emfisema. Zat-zat berbahaya dalam asap rokok merusak jaringan paru-paru dan saluran napas, menyebabkan gejala seperti batuk, sesak napas, dan infeksi paru yang berulang.
Konsekuensi : Perokok rentan terhadap penyakit paru kronis seperti bronkitis kronis dan emfisema, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

4. Gangguan Sistem Imun
Merokok menurunkan respons imun tubuh, sehingga individu yang merokok lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Sistem imun yang lemah membuat tubuh sulit untuk melawan virus dan bakteri, meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.
Konsekuensi : Merokok melemahkan sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap
infeksi dan penyakit.

5. Kesehatan Reproduksi
Pada wanita, merokok dapat menyebabkan masalah kesuburan dan meningkatkan risiko keguguran, persalinan prematur, serta bayi dengan berat badan lahir rendah. Pada pria, merokok dapat menurunkan kualitas sperma dan meningkatkan risiko disfungsi ereksi.
Konsekuensi : Pada wanita, merokok dapat menyebabkan kesulitan hamil dan risiko
keguguran, sedangkan pada pria dapat memengaruhi kualitas sperma.

6. Dampak Sosial dan Psikologis
Merokok dapat mempengaruhi hubungan sosial dan psikologis. Perokok mungkin mengalami stigma sosial dan kecemasan terkait kesehatan, serta mengalami kesulitan dalam membentuk hubungan yang sehat.
Konsekuensi : Merokok dapat berkontribusi pada masalah kecemasan dan depresi.

Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan rumah bebas asap rokok dan keluarga yang sehat seperti berhenti merokok, meminta anggota keluarga yang merokok untuk berhenti, hindari berada di dekat orang yang merokok, jaga kebersihan rumah serta ajarkan anak-anak tentang bahaya merokok. 

Memutuskan rantai asap rokok berarti membuka gerbang menuju masa depan yang lebih sehat. Dampak negatif merokok tak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang-orang di sekitar, terutama anak-anak. Oleh karena itu,menciptakan rumah bebas asap rokok dan keluarga yang sehat adalah tanggung jawab bersama.

Membangun rumah bebas asap rokok merupakan investasi untuk masa depan yang lebih cerah. Dengan menghentikan kebiasaan merokok dan menciptakan lingkungan yang sehat, kita dapat melindungi kesehatan diri, keluarga, dan generasi mendatang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun