Mohon tunggu...
Rizky Eriswansyah
Rizky Eriswansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Orang Suksess!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

One of The Best Female Opinion Leaders

27 Maret 2023   07:25 Diperbarui: 27 Maret 2023   07:37 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biografi Najwa Shihab Najwa Shihab lahir pada tanggal 16 September 1977 di Makassar, Sulawesi Selatan. Ia memiliki ayah bernama Quraish Shihab dan ibu bernama Fatmawaty.Bisa dikatakan Najwa Shihab merupakan anak dari keluarga pejabat penting di Indonesia. Pasalnya, ayah Najwa Shihab menjabat Menteri Agama pada era Presiden Habibie atau Pemerintahan Pembangunan VII.Pernikahan Quraish Shihab dan Fatmawaty ini dikaruniai empat putri dan satu putra. Najwa Shihab kini menjadi anak kedua dari empat bersaudara. Najwa Shihab memiliki empat saudara kandung, satu kakak laki-laki dan empat adik laki-laki.
Kakak perempuan Najwa Shihab adalah seorang ibu bernama Najeela Shihab, kemudian kakak pertama Najwa Shihab juga seorang ibu bernama Nashwa Shihab. Adik kedua Najwa Shihab adalah laki-laki bernama Ahmad Shihab dan adik terakhir Najwa Shihab adalah Nahla Shihab.
Bukan hanya nama bayi Quraish Shihab yang cantik, namun setiap nama bayi adalah doa atau harapan orang tua. Nama "Najwa Shihab" yang diberikan oleh ayahnya Quraish Shihab berarti percakapan atau bisikan. Menurut Majazi artinya orang yang dapat berbicara dengan baik, mudah dimengerti dan cerdas dalam berhubungan dengan orang lain.
Najwa Shihab menikah dengan Ibrahim Sjarief Assegaf pada tahun 1997. Najwa Shihab dan Ibrahim Sjarief Assegaf memiliki seorang putra bernama Izzat Ibrahim Assegaf, biasa dipanggil Izzat.
Meski memiliki gelar sarjana hukum, Najwa Shihab memutuskan untuk mengejar karir di bidang jurnalistik. Bekerja di bidang jurnalistik, Najwa Shihab dikenal di kalangan teman-temannya sebagai sosok yang hebat, santun, tidak sombong, bahkan selalu rendah hati jika disebut-sebut sebagai jurnalis sukses. Hingga saat ini, Najwa Shihab akrab dipanggil "Nana" bahkan dalam acara "Mata Najwa".

 Pendidikan Najwa Shihab Selama mengenyam pendidikan, Najwa Shihab bisa dibilang termasuk siswa yang cerdas ketika mendapat kesempatan belajar di luar negeri semasa SMA. Keluarganya sangat mendukung kesempatan yang ditawarkan kepadanya.
Orang tua Najwa Shihab sangat mencintai pendidikan dan agama. Oleh karena itu, sejak kecil Najwa Shihab mendapat pembekalan tentang pendidikan dan ditempatkan di Taman Kanak-Kanak (TK) Al-Quran. Saat duduk di bangku taman kanak-kanak, Najwa Shihab bersaksi bahwa gurunya memukulnya dengan tongkat kecil saat melakukan kesalahan. Setelah masa kecilnya, Najwa Shihab melanjutkan pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Hidayah dari tahun 1984 hingga 1990.
Pada tahun 1990, Najwa Shihab melanjutkan studi Sekolah Menengah Atas (SMP) di SMP Al-Ikhlas di Jeruk Purut, Jakarta Selatan dan lulus pada tahun 1993. Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi institusi yang Najwa Shihab dapatkan setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP). ). Saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Najwa Shihab mendapat tawaran atau kesempatan belajar di program American Field Service (AFS).
Program America Field Service (AFS) adalah program pertukaran pelajar ke Amerika yang diselenggarakan oleh Intercultural Development Foundation. Melalui program pertukaran pelajar ke Amerika, bisa dikatakan Najwa Shihab memiliki tingkat kecerdasan yang istimewa.
Najwa mengikuti program pertukaran pelajar di Amerika pada usia 16 tahun. Orang tua Najwa Shihab dipercaya untuk tidak melewatkan shalat lima waktu dan hingga ia menyelesaikan studinya di Amerika, Najwa Shihab berhasil menjaga amanah yang diberikan oleh orang tuanya.
Najwa Shihab menempuh jalur Penilaian Minat dan Bakat (PMDK) untuk kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Jalur PMDK merupakan salah satu jalur yang paling ditunggu oleh para siswa SMA. Karena prestasinya yang luar biasa di bangku SMA, ia lolos seleksi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Universitas Indonesia terpilih sebagai PTN.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA dan program pertukaran pelajar America Field Service (AFS), Najwa Shihab memilih Universitas Indonesia sebagai institusi berikutnya.
Jurusan yang dipelajarinya di Universitas Indonesia adalah Fakultas Hukum. Pada tahun 2000, Najwa Shihab lulus dengan gelar sarjana hukum.
Setelah lulus dari Universitas Indonesia, Najwa Shihab memutuskan untuk berkarier di bidang jurnalistik. Semakin lama ia berkecimpung di dunia jurnalistik, ia semakin jatuh cinta dengan dunia ini dan ingin melanjutkan pendidikannya menjadi master. Pada tahun 2008 ia menerima beasiswa Master dari Pemerintah Australia dan institusi pilihannya, Melbourne Law School. Najwa Shihab belajar hukum media selama gelar masternya di Melbourne Law School.

 Karier Najwa Shihab Najwa Shihab memiliki gelar akademis di bidang hukum, namun lebih memilih profesinya daripada jurnalisme. Saat kuliah di Universitas Indonesia, Najwa Shihab magang di bagian berita RCTI (Rajawali Citra Televisi Indonesia). Melalui magang inilah Najwa Shihab jatuh cinta dengan dunia jurnalistik dan setelah lulus ia memutuskan untuk melanjutkan karirnya di dunia jurnalistik.
Setahun setelah lulus dari Universitas Indonesia, Najwa Shihab memulai karirnya sebagai jurnalis di Metro TV. Metro TV adalah perusahaan media nasional yang dimiliki oleh seorang politikus bernama Surya Paloh. Pada awal karir Najwa Shihab sebagai reporter lapangan, tugas utama seorang reporter lapangan adalah meliput berita yang terjadi di lapangan dan menginformasikan kepada masyarakat tentang berita tersebut baik dalam bentuk siaran langsung maupun tidak langsung, maupun secara lisan atau bentuk tertulis.
Perkembangan karir Najwa Shihab terus berlanjut, ketika dia menjadi reporter lapangan, dia dipromosikan menjadi pembawa berita. Beberapa berita yang dibawakan oleh Najwa Shihab merupakan siaran berita prime time, siaran berita ini biasanya tayang setiap hari mulai pukul 17.30 hingga 19.00.
Program ini sering membahas topik yang sedang banyak dibicarakan orang dan acara ini menunjukkan sumber yang dapat dipercaya.
Lalu ada program berita Via Voo. Tanggal 6 Desember 2004 adalah tanggal lahirnya program berita "Via Voo" dan tayang di televisi. Program ini terdiri dari 3 episode dengan 6 pesan dan durasi program ini adalah 30 menit.
Acara selanjutnya adalah acara yang berisi diskusi dengan tokoh-tokoh tertentu yang dimoderatori oleh pembawa acara dan acara tersebut diberi nama "Mata Najwa".
Acara ini bisa dikatakan sebagai acara rutin Najwa Shihab. Hal ini terlihat dari judul acaranya yang bernama "Najwa" yang menyelenggarakan acara tersebut. Karena Najwa Shihab tidak puas hanya dengan memperjuangkan sesuatu dan karena selalu ingin belajar, maka Najwa Shihab selalu meneliti, mempelajari dan menyempurnakan segala sesuatu yang berkaitan dengan peristiwa yang dipimpinnya.
Hal ini sering dilakukan sebelum acara dimulai agar ia dapat datang tepat waktu untuk membaca dengan mudah semua penelitian yang ditemukan kelompoknya, kemudian mempelajari penelitian tersebut dan mengoreksinya jika ada kekurangan atau kesalahan data.
Acara "Mata Najwa" yang dibawakan oleh Najwa Shihab bisa dibilang sukses karena mampu menyabet beberapa penghargaan dan banyak yang menyukai acara ini. Salah satu kunci suksesnya acara ini adalah hasil riset mendalam Najwa Shihab dan tim.
Suara program Mata Najwa menggelitik menyindir, tajam dan terkadang menyerupai pantulan. "Mata Najwa" telah melihat banyak bintang tamu dari politisi, atlet, musisi, komedian, dan banyak karakter lainnya. Namun, bintang tamu yang sering tampil atau diundang ke "Mata Najwa" adalah tokoh politik.
Beberapa bintang tamu yang membintangi "Mata Najwa" memberikan kesan tersendiri bagi Najwa Shihab. Bintang tamu yang datang untuk melihat sendiri Najwa Shihab sebagai B.J. Habibie, Abdurrahman Wahid, Susilo Bambang Yudhoyono, Hamzah Haz dan beberapa tokoh lainnya.
Setelah sukses membawakan sebuah acara, baik itu berita maupun talk show, ia disewa oleh Metro TV untuk meliput berita tsunami Aceh 2004. Pemberitaan Najwa Shihab pascatsunami Aceh sangat diapresiasi publik. Tidak hanya itu, dia telah melakukan banyak hal untuk pelaporan
Masyarakat menjadi berempati dan menyadarkan masyarakat akan bencana alam yang menelan banyak korban jiwa.

Di awal kedatangannya ke Aceh, Najwa Shihab sudah melihat betapa banyaknya tumpukan-tumpukan mayat yang belum terurus. Dengan demikian, ia menjadi saksi atas ketidaksiapan pemerintah dalam menghadapi bencana alam yang besar itu.

Karena hal itulah membuat setiap laporan langsung yang diberikan kepada masyarakat terasa lebih emosional. Berkat laporan-laporannya ketika meliput tsunami Aceh, Najwa Shihab mendapatkan penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Penghargaan yang diperoleh Najwa Shihab bukan hanya dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), tetapi masih banyak penghargaan-penghargaan lainnya, baik itu untuk dirinya sendiri atau untuk acara "Mata Najwa".

Alasan saya memilih Najwa Shihab adalah karena dengan segala prestasi yang dia tunjukkan, betapa kompetennya Najwa Shihab di bidang ini, dia bisa mewakili masyarakat secara langsung untuk menyampaikan segala keprihatinan dan pendapat dengan berbicara secara langsung dengan Tokoh masyarakat di acara Mata Najwa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun