Di pengujung Januari, satu-satunya hal yang paling Keysha tunggu adalah hari gajian. Tagihan di akhir bulan ini sangatlah banyak, apa lagi Key merupakan bagian dari sandwich generation—alias kumpulan anak yang paling diandalkan dalam keluarga, yang diharapkan mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhan sehari-hari.
“Hari ini kan gajian, Key. Kita makan di restoran AYCE, yuk,” ajak Stella, teman kantornya yang suka sekali berwisata kuliner di tempat-tempat makan yang mewah.
Key tersenyum tipis, menggeleng lemas. “Nggak dulu deh. Mahal. Gue langsung pulang aja.”
“Ya elaaa, pelit banget sih lo, Key? Cuma keluar duit 500 ribu aja udah ngeluh. Idih,” cibir Stella dengan wajah dongkol.
Iya, elo sih enak, anak orang kaya! Nggak harus menuhin semua kebutuhan keluarga. Bisanya cuma foya-foya tanpa khawatir besok berangkat ke kantor harus naik apa, bawa bekal apa yang paling murah biar nggak keluar duit banyak-banyak. Coba aja lo ngerasain beratnya jadi tulang punggung keluarga kayak gue!
Ingin sekali rasanya Key berkata begitu di depan wajah Stella. Tapi dia hanya memendamnya dalam hati. Lantas Key berlalu dari hadapan Stella untuk membereskan barang-barangnya di atas meja kerja, bersiap-siap untuk pulang.
Menunggu di halte TransJakarta dengan ditemani hujan intensitas sedang, ponsel Key mendentingkan notifikasi pesan. Key membukanya. Ternyata itu pesan dari ibunya.
[Kak, sudah gajian ya kamu? Ibu yang punya kontrakan bolak-balik terus ke rumah, nanyain bayaran sewa kontrakan bulan ini yang belum kamu bayar. Kakak sudah ada uangnya, kan?]
Membaca sederet pesan dari ibunya, Key mengembuskan napas berat. Sambil duduk di halte bus, Key mengetikkan pesan balasan dan langsung mengirimkannya kepada ibunya: Uangnya udah ada, Bu. Ini aku lagi di jalan pulang kok. Tunggu aja.
Tak sampai semenit kemudian, ibunda Key membalasnya.
[Puji Tuhan ya, Kak. Hati-hati pulangnya ya, Kak. Nanti kalau Kakak sudah sampai, kita berdua ke warung Bu Lili ya, buat beli beras sama telur. Kasihan si Adek makan pakai mi instan terus dari minggu lalu. Dia ngeluh perutnya sakit hari ini, Kak.]