Mohon tunggu...
Rizky Dwi Cahyo
Rizky Dwi Cahyo Mohon Tunggu... Editor - Pelajar
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berakit Rakit kita ke Hulu berenang renang kita ketepian, bersakit sakit dahulu baru sukses kemudian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fiksionalitas Karya Sastra

6 Mei 2020   13:25 Diperbarui: 6 Mei 2020   13:37 1618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Fiksi

Fiksi adalah cerita atau latar yang berasal dari imajinasi dengan kata lain, tidak secara ketat berdasarkan sejarah atau fakta. Fiksi bisa diekspresikan dalam beragam format, termasuk tulisan, pertunjukan langsung, film, acara televisi, animasi, permainan video, dan permainan peran. Walaupun istilah fiksi ini awalnya lebih sering digunakan untuk bentuk sastra naratif, termasuk novel, novella, cerita pendek, dan sandiwara. Fiksi biasanya digunakan dalam arti paling sempit untuk segala "narasi sastra".

Karya fiksi merupakan hasil dari imajinasi kreatif, jadi kecocokannya dengan dunia nyata biasanya diasumsikan oleh audiensnya. Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan sebagainya. Sesuatu yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata bisa saja terjadi di dunia fiksi.
Fiksionalitas karya sastra tidak beda jauh dengan karya fiksi, yaitu unsur imajinasi atau khayalan yang ada di dalam karya satra itu sendiri, seperti prosa, puisi, dan drama yang di mana ketika membuat ketiga karya itu banyak menggunakan imajinasi atau khayalan penulis atau pengarang.

Bagian-Bagian Fiksi (Gendre)
Fiksi pada umumnya terbagi menjadi sejumlah genre: bagian-bagian dari fiksi, masing-masingnya dibedakan oleh gaya, teknik naratif, isi media, atau kriteria yang didefinisikan secara populer. Meskipun sebuah karya tergolong imajiner tetapi ia memiliki golongan yang disebut Fiksi Non-fiksi (Nonfiction Fiction), yakni sebuah bentuk karya fiksi yang dasar ceritanya merupakan sebuah fakta. Yang termasuk kedalam Fiksi Non-fiksi adalah:

Fiksi sejarah (Historical fiction), adalah fiksi yang dasar penulisannya merupakan sejarah. Novel ini terikat oleh fakta-fakta sejarah, tetapi fiksi ini memberikan ruang gerak untuk fiksionalitas, misalnya dengan memberitakan pikiran dan perasaan tokoh lewat percakapan. Sebagai contoh adalah Bendera Hitam dari Kurasan dan Tentara Islam di Tanah Galia karya Darji Zaidan.

Fiksi ilmiah (Science fiction), adalah fiksi yang dasar penulisannya adalah fakta ilmu pengetahuan. Sebagai contoh novel ini adalah 1984, karya George Orwell. Genre ini misalnya, memprediksi atau mengandaikan teknologi yang bukan realita pada saat penciptaan karya tersebut: novel Jules Verne From the Earth to the Moon diterbitkan pada tahun 1865 dan pada tahun 1969, astronot Neil Armstrong pertama kali mendarat di bulan.

Fiksi biografis (Biographical fiction), adalah fiksi yang dasar penulisannya adalah fiksi biografis. Karya biografis juga memberikan ruang bagi fiksionalitas, misalnya yang berupa sikap yang diberikan oleh penulis, di samping juga munculnya bentuk-bentuk dialog. Sebagai contoh karya biografis adalah Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy Adams, Kuantar Kau ke Gerbang dan Tahta untuk Rakyat.

Daftar Pustaka

"Definition of 'fiction'." Oxford English Dictionaries (online). Oxford University Press. 2015.
Nurgiyantoro, Burhan (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun