Mohon tunggu...
rizkydh Hadi
rizkydh Hadi Mohon Tunggu... Guru - Wiraswasta

Saya seorang yang ingin menyalurkan tulisan saya semoga bisa bermanfaat bagi sekitarnya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Memahami Para Pewaris Abu

5 April 2024   09:35 Diperbarui: 5 April 2024   09:41 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Melampiaskan masalah hidupnya ke orang lain menjadi salah satu pertanda hidup bermasalah, begitulah mereka yg katanya menjadi pelopor yang kini berdiri diatas korban yakni kawan-kawannya sendiri. 

Kekalahan demi kekalahan paska glorifikasi klaim kemenangan semuanya menjadi bukti bahwa mereka tak lebih dari sekedar remah-remah yang tersortir seleksi alam, Residu.


 Seperti ujaran Bung Karno " warisilah apinya kemerdekaan bukan abunya", seperti itu pula mereka yang telah padam semangatnya paska perjuangannya yang berkobar-kobar namun kobaran apinya makin meredup lalu meredup mati dan kini menjadi gerombolan abu.


Kekalahan demi kekalahan para remah-remah ini memaksa mereka menjual kemewahan terakhir yang sebenarnya tak pernah dimilikinya, Cuma klaim gagah gagahan eksistensi palsu. Karna dalam hidup meski aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi, setidaknya menganggap diri pernah eksis sudah lumayanlah begitu ujar Abraham Maslow, seorang buruh harian lepas tanpa kewarganegaraan.


Terus ngapain memikirkan para residu ini? Ya ga perlu dipikirkan banget juga, tapi dalam hidup memberi ruang naluri tuk bertarung tuk peningkatan diri adalah hukum alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun