Pengembangan wisata kota menjadi tren untuk mengembangkan daerah dalam sektor pariwisata. Menurut data Badan Pusat Statistik, penduduk Indonesia yang tinggal di perkotaan pada 2035 diperkirakan meningkat hingga 66,6%. Persentase tersebut cenderung menunjukkan bahwa bertambahnya wilayah dan jumlah kota menjadi peluang yang menarik bagi pengembangan wisata kota di Indonesia. Hal tersebut juga akan memengaruhi kualitas hidup masyarakat sekitar kota wisata menjadi lebih baik dan berkelanjutan.
Salah satu kawasan yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi kawasan wisata berada di Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya. Didukung dengan objek wisata lain di wilayah Surabaya Timur yang menawarkan wahana hiburan bahari sebagai daya tarik utama pengunjung, di antaranya yaitu Pantai Kenjeran, Wisata Mangrove Wonorejo, dan Wisata Mangrove Gunung Anyar. Hal tersebut menjadi potensi dalam mengembangkan kampung wisata kota dengan memanfaatkan kondisi wilayah pesisir sebagai tempat wisata pantai dan laut. Dari kondisi wilayah yang ada, dengan menyusuri sungai, muara sungai, dan pesisir pantai, pengunjung akan diberikan keindahan pantai dan sejuk rimbun hutan bakau selama berlayar.
Dari kondisi tersebut, Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember menggagas inovasi untuk mempercepat pengembangan kawasan wisata di Kelurahan Keputih dengan membantu penyediaan fasilitas perahu wisata dengan mengimplementasikan motor listrik sebagai mesin penggerak perahu. Mesin penggerak motor listrik dipilih karena motor listrik dinilai mampu menjawab permasalahan kenaikan bahan bakar minyak yang selama ini berdampak pada tingginya biaya operasional kapal. Adapun keunggulan lain motor listrik dibandingan motor diesel yaitu lebih ramah lingkungan, tingkat efisiensi lebih tinggi, serta tidak menimbulkan getaran-getaran dan suara bising.
Konversi motor diesel ke listrik dimulai dengan perhitungan kebutuhan daya motor. Penentuan daya motor listrik berdasarkan tenaga ketika motor listrik mampu bekerja pada kondisi paling maksimal dan waktu yang cukup lama. Dari perhitungan ship powering ini, diketahui bahwa daya yang dibutuhkan sebesar 3 kW dengan kapasitas baterai 100 Ah. Selanjutnya dilakukan perhitungan kebutuhan baterai dan penentuan komponen electric propulsion. Komponen electric propulsion terdiri dari electronic speed controller, shaft dengan diameter 20 mm, dan propeller dengan diameter 240 mm berdaun 3. Motor listrik ini nantinya akan dipasang pada perahu kayu dengan dimensi panjang 7 m, lebar 2,1 m, tinggi 0.8 m, sarat 0.5 m dan berkecepatan 5 knot.
Penyediaan fasilitas perahu wisata dengan implementasi mesin pendorong perahu yang ramah lingkungan merupakan program kemitraan masyarakat untuk mempercepat pengembangan kawasan wisata di Kelurahan Keputih. Diharapkan masyarakat yang terlibat dalam praktek pengembangan perahu wisata ini memperoleh manfaat baik secara pengetahuan maupun pendapatan. Sehingga tercipta kawasan yang sehat, bersih, cerdas, kreatif, dan produktif demi kualitas hidup masyarakat yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H