Mohon tunggu...
Mohammad RizkyPratama
Mohammad RizkyPratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

I'm an Accounting student Jember University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penguatan Tata Kelola Internal Bumdes Arum Sari sebagai Penggerak Ekonomi Desa

18 Agustus 2021   16:30 Diperbarui: 18 Agustus 2021   16:35 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak mengenal Banyuwangi, sebuah kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayah yang mencapai 5.782,50 km,  atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km). Kabupaten Banyuwangi memiliki 25 kecamatan, 28 kelurahan, dan 189 desa. Salah satu desa dengan potensi yang beragam dari segi budaya dan wisata adalah Desa Jambesari. 

Desa Jambesari merupakan salah satu dari dua desa di Kecamatan Giri yang juga merupakan smart kampung dengan fasilitas umum penyediaan Wi-Fi di kantor desa untuk masyarakat. Topografi desa terdiri atas area permukiman warga dan lahan pertanian, hamparan sawah yang sangat luas berisikan padi, jagung, dan tanaman lainnya, tak jarang pula ditemui tanaman paliwija dan buah-buahan seperti pisang, pepaya, dan lain-lain. Desa ini terdiri atas 5 dusun yaitu, Delik I, Delik II, Mangli, Langring, dan Jambean.

Selain pekerjaan sebagai petani karena lahan pertanian yang begitu luas, mata pencaharian masyarakat Desa Jambesari lainnya adalah peternak ikan lele, ikan nila, ternak sapi, ternak bebek, selep padi, kuli bangunan, dan beberapa usaha mikro kecil menengah seperti pembuatan telur asin, pembuatan kain batik, dan tenun. Sebagai penggerak ekonomi desa, Desa Jambesari mendirikan sebuah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan nama BUMDes Arum Sari yang bergerak dibidang dagang dan jasa dengan menyesuaikan potensi dan kebutuhan masyarakat desa.

BUMDes Arum Sari menjual alat-alat kantor seperti bolpoin, kertas HVS, map, dan lain-lain. Sempat melakukan penjualan jamur, jasa antar beras bantuan dari pemerintah desa, ekowisata bersama dengan Desa Grogol, dan pembukaan stand pada event Kucur Sewu atau kucur seribu yang diadakan setiap hari Minggu malam. Namun beberapa usaha tersebut mengalami kemunduran dan bahkan sudah tidak berjalan lagi. 

Seperti halnya ekowisata bersama dengan Desa Grogol yang tidak lagi berjalan akibat pengelolaan yang kurang baik ditambah dengan adanya pandemi sehingga mengharuskan usaha wisata ini harus ditutup sementara. Pembukaan stand pada event Kucur Sewu yang juga dihentikan akibat pembatasan sosial karena pandemi Covid-19, sehingga BUMDes Arum Sari tidak lagi memperoleh pendapatan yang besar. 

Kendala lainnya adalah tidak ada lagi suntikan dana dari pemerintah desa untuk BUMDes Arum Sari akibat pelaporan keuangan BUMDes yang tidak sesuai dengan standar, sehingga BUMDes kesulitan untuk menggerakkan kembali usaha yang ada.

Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III oleh Universitas Jember, Mohammad Rizky Pratama atau biasa disebut Rizky sebagai salah satu mahasiswa dari kelompok 01 berupaya untuk kembali mengaktifkan usaha BUMDes Arum Sari melalui beberapa program kerja seperti pelatihan penyusunan dan pelaporan laporan keuangan berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) dengan harapan terciptanya tata kelola keuangan yang profesional, akuntabel, simpel, transparan, informatif (PASTI). 

Rizky juga berupaya meningkatkan tata kelola usaha melalui reaktivasi usaha alat-alat kantor dan memperkenalkan kembali usaha tersebut kepada masyarakat desa. Program tersebut telah disampaikan melalui diskusi bersama kepala desa dan pengurus BUMDes Arum Sari dan dicapai kesepakatan bahwa program tersebut dapat dilaksanakan dan diharapkan memberikan dampak baik bagi Desa Jambesari pada umumnya dan bagi BUMDes Arum Sari pada khususnya (Mohammad Rizky Pratama/KKN BTV III/Kelompok 01/Jambesari/Giri/Banyuwangi/Edy Hariyadi, S.S., M.Si)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun