Mohon tunggu...
Rizky Amalia
Rizky Amalia Mohon Tunggu... amateur photographer studio -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunda

13 Maret 2016   17:03 Diperbarui: 13 Maret 2016   17:10 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bunda.

Sesosok yang rapuh namun menguatkan harapan.

Bunda, tempat keyakinan dalam  setiap langkah yang kami jalani.

Pribadi sederhana dengan tuturan didikan yang tulus.

Firasat bunda bagai sihir halus dalam alur cerita kami, tangan suci nya yang mengepal hati,

kuat kenali kekecewaan.

Sejenak ku teringat Kerutan pasi di wajahnya, menepuk khayalan nakal ku tuk penuhi tujuan.

Sesekali ku putar tujuan untuk segarkan pikiran, namun semakin jelas ku nampaki kerutan bersamaan dengan tangismu bunda.. ketika itu pula ku ciptakan dosa kecil dalam relung doamu.

Bunda, ku kan penuhi harapan besarmu, ku kan buat rintihan malammu menjadi senyum sepanjang hidup

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun