Bunda.
Sesosok yang rapuh namun menguatkan harapan.
Bunda, tempat keyakinan dalam  setiap langkah yang kami jalani.
Pribadi sederhana dengan tuturan didikan yang tulus.
Firasat bunda bagai sihir halus dalam alur cerita kami, tangan suci nya yang mengepal hati,
kuat kenali kekecewaan.
Sejenak ku teringat Kerutan pasi di wajahnya, menepuk khayalan nakal ku tuk penuhi tujuan.
Sesekali ku putar tujuan untuk segarkan pikiran, namun semakin jelas ku nampaki kerutan bersamaan dengan tangismu bunda.. ketika itu pula ku ciptakan dosa kecil dalam relung doamu.
Bunda, ku kan penuhi harapan besarmu, ku kan buat rintihan malammu menjadi senyum sepanjang hidup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H