Mohon tunggu...
Rizky Anggara
Rizky Anggara Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencapai Kebahagiaan Tak Perlu dengan Beribu Berlian

27 Februari 2019   22:28 Diperbarui: 27 Februari 2019   22:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jum'at, 14 Desember 2018 pihak sekolah SMA Negeri 1 Padalarang mengumumkan bahwa selama dua minggu murid melaksanakan pembelajaran di rumah atau libur. Sorak tawa terdengar begitu gemuruh dari setiap kelas. Hal itu menunjukkan betapa bahagianya akan liburan akhir tahun ini. Libur sekolah yang cukup panjang bisa dijadikan estimasi keluarga untuk berkumpul, bercanda gurau dan pergi ke tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi.

Libur akhir tahun ini tidak menutup kenytaan menimbulkan kemacetan panjang selama beberapa hari. Terhitung sejak satu hari setelah pembagian rapot sekolah. Jalanan seperti komplotan semut yang sedang berjalan di tepian dinding rumah, yaitu padat merayap.

Seperti dikutip dari tirto.id "pada puncak arus mudik tahun baru, kendaraan naik 27 persen dari lalu lintas normal, sebanyak 88.000 kendaraan" kata Subakti pada selasa (18/12/2018) di Kantor Pusat Jasa Marga,Jakarta. Kemacetan ini mengakibatkan gagalnya pemberangkatan liburan dari beberapa keluarga. Di mana lebih banyak orang yang memutuskan untuk berdiam diri di rumah untuk beberapa hari ke depan.

Kemacetan panjang ini terjadi di berbagai titik di Indonesia. Salahsatunya di jalan penghubung antara Garut dan Tasikmalaya yaitu Nagreg. Dari tahun ke tahun jalan ini selalu dipadati oleh ribuan kendaraan beroda dua,empat, dan bahkan beroda lebih dari empat. Banyak para wisatawan yang memburu tempat wisata di Garut ataupun di Tasikmalaya.

Selain dipadati untuk berlibur di Garut dan Di Tasik, jalur Nagreg pun digunakan sebagai penghubung para wisata menuju ke arah Jawa timur ataupun jawa tengah. Yang melewati jalur ini bukan hanya wisatawan lokal tetapi juga para wisatawan mancanegara. Hal itu lah yang menyebabkan membeludaknya jalanan dengan berbagai macam kendaraan.

Namun bagi beberapa orang hal tersebut tidak dijadikan penghalang untuk berlibur bersama keluarga. Seperti diambil dari pembicaraan Bapak Mayor Infanteri Dedi "liburan akhir tahun ini akan saya gunakan sebaik mungkin untuk membahagiakan istri dan anak anak saya, karena di hari hari biasa saya selalu sibuk bertugas dan tidak sempat membahagiakan mereka". Keluarga ini memilih berlibur ke tempat wisata dengan nama Batu Ngahpar yang berada di Singaparna Tasikmalaya.

Tempat wisata ini berdekatan dengan Gunung Galunggung yang menjadi maskot Tasikmalaya. Di Batu Ngahpar ini hanya merogoh kocek 10.000 rupiah. Dengan 10.000 ini para wisatawan disuguhkan oleh berbagai macam spot untuk berfoto , wahana bermain anak-anak, rumah panggung untuk bersantai dan terdapat kolam renang yang cukup luas.

Ditambah dengan sejuk dan asrinya udara kota Tasikmalaya. Di tempat ini banyak terdengar suara canda tawa yang begitu gemuruh. Hal tersebut menunjukkan banyaknya wisatawan yang bahagia berada di tempat itu.

Untuk mendapatkan kebahagiaan tidak harus dengan berwisata ke tempat-tempat yang mahal dan mewah. Kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari seberapa besar seseorang dapat bersyukur terhadap apa yang telah didapatkan dan dimiliki. Jika seseorang memiliki hati yang tidak dilandasi rasa syukur, maka segala sesuatu yang telah didapat, dimiliki dan dicapai tidak akan pernah dapat merasakan kepuasan. Jadilah seseorang yang pandai bersyukur agar selalu dapat menikmati rezeki yang telah Tuhan berikan.

Nama      : Pristna Tiara hadaitulloh

Kelas      : XII MIPA 4

Sekolah : SMAN 1 Padalarang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun