Saat membuat tulisan ini, seperti bisa diduga wanita - wanita di rumah saya sedang asyik menikmati tayangan Cinta Fitri episode ke 777 yang gosip - gosipnya merupakan episode terakhir di season kelimanya ini. Ngomong - ngomong soal season 5, minggu lalu serial sitkom amrik favorit saya yaitu "How I Met Your Mother" juga baru saja merampungkan tanyangan season kelimanya. Dalam hati saya bertanya - tanya, kenapa sih tayangan Cinta Fitri ini begitu banyak ditonton oleh para wanita (terutama ibu - ibu) Indonesia, jauh lebih disukai ketimbang model sitkom - sitkom yang saya sukai. Setelah melakukan penelitian mendalam, berikut saya dapat menarik beberapa point yang merupakan keunggulan Cinta Fitri ketimbang serial - serial import: Tayang Rutin Setiap Hari Tidak seperti dengan serial - serial import yang tayang seminggu sekali, Cinta Fitri tayang setiap malam. Dengan pola penayangan yang rutin tersebut, Cinta Fitri memanjakan penggemarnya, sehingga rasa rindu akan sinetron kesayangannya ini selalu terobati setiap malam. Tidak Ada Pertanyaan Tersisa Sebagus - bagusnya karya seni, baik itu buku, film maupun tayangan seri, selalu akan ada ending yang memisahkan cerita tersebut dengan penggemarnya. Sebaik - baiknya ending, selalu ada pertanyaan yang terbersit. Sebut saja salah satu ending favorit holywood, yaitu "pernikahan", tetap saja ada pertanyaan "wah, nanti hidup bahagia gak ya?", "wah nanti gimana nyokapnya si cewek ya?" dst... Di Cinta Fitri? Setiap ending season adalah awal season baru, jadi pertanyaan anda akan selalu dijawab. Jumlah Season Dalam Satu Tahun Untuk serial - serial import, dari awal 1 season penayangan sampai awal season berikutnya bisa memakan waktu 1 tahun, sementara Cinta Fitri di tahun 2009 lalu punya Season 3 dan Season Ramadhan, kemudian tidak lama setelah itu langsung berlanjut ke Season 5, benar - benar memanjakan penggemarnya. Jumlah Episode Dalam 1 Season 1 season How I Met Your Mother hanya berkisar 18 - 24 episode, sementara Cinta Fitri? kalau 5 season mencapai 777 episode, berarti setiap seasonnya bisa mencapai sekitar 150 episode, jauh lebih puas kan nontonnya? Cerita Yang Mengalir Setiap episode di serial ala amrik selalu diusahakan punya judul, sehingga setiap episodenya dapat dikenali dan diketahui inti ceritanya, hal ini terkadang mengganggu karena antara 1 episode dengan lainnya terkadang terasa agak "patah" jalan ceritanya. Hal ini tidak akan anda temui di Cinta Fitri yang setiap hari ceritanya mengalir begitu saja sesuai dengan urutan kejadian yang terjadi di sinetron tanpa memecah - mecahnya dalam tema khusus per episode. Cinta Fitri Lebih Toleran Jika Lupa Menonton Pernah menontons serial beralur kompleks semacam Heroes atau FlashForward? Terbayangkah betapa bingungnya anda jika melewatkan 1 saja episode dan harus menonton episode selanjutnya? Hal serupa tidak terjadi ketika anda menonton Cinta Fitri. Saya sendiri nonton paling cuma sebulan sekali, tapi saya masih bisa mendapat gambaran lengkap mengenai dendam musuhnya pak Hutama, perselingkuhan Aldo, perceraian Maya sampai amnesianya Farel, hebat bukan? Cinta Fitri tidak Vulgar Dalam Cinta Fitri, tidak ada adegan sex, ciuman pun minim, begitu juga kata - kata sex seperti ketika Farel mabuk dan menyetubuhi Mischa dihaluskan menjadi "tidur bersama" dan adegannya pun tidak terlihat vulgar sama sekali. Sebaliknya, Cinta Fitri justru menampilkan adegan dan kata - kata kekerasan dengan natural, kata - kata seperti 'brengsek', 'sialan', 'setan', 'bangsat' dan adegan - adegan pemukulan, penusukan, penabrakan, peracunan diperlihatkan secara gamblang. Hal ini  baik karena mendidik generasi muda yang menonton agar men-tabu-kan soal sex tapi membuka mata lebar - lebar mengenai fakta kekerasan yang bisa terjadi di sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H