Mohon tunggu...
rizky ananda
rizky ananda Mohon Tunggu... Penulis - IAIN LANGSA

mahasiswa IAIN Langsa jurusan ilmu hadis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Tradisi Kenduri Tangkoh sebagai Adat Budaya Desa Bunin

23 Agustus 2024   21:55 Diperbarui: 23 Agustus 2024   22:10 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Rizky Ananda

Tradisi atau adat-istiadat adalah suatu pola perilaku, kebiasaan atau kepercayaan yang berkembang di tengah masyarakat mengenai nilai-nilai, norma-norma, hukum dan aturan-aturan yang telah menjadi bagian aspek kehidupan yang berasal dari masa lalu dan dilakukan berulang-kali secara turun temurun sehingga menjadi warisan yang dilestarikan, dijalankan dan dipercaya hingga saat ini. Salah satunya tradisi tangkoh yang kami hadiri dan masih dijalankan di desa Bunin kecamatan Serbajadi kabupaten Aceh Timur.

Dalam acara yang kami datangi tersebut tuan rumah mengadakan kenduri tangkoh untuk mengirim doa kepada salah satu anggota keluarganya yang telah meinggal dunia. Tradisi ini dilaksanakan setelah shalat maghrib dengan cara mengumumkannya kepada masyarakat melalui toa meunasah. Setelah diumumkan di meunasah, warga yang tinggal di area mushala dan tempat tinggal tuan rumah mereka bersama-sama berangkat dengan berjalan kaki ke tempat acara kenduri tangkoh tersebut. 

Ketika sampai di rumah tempat acara kenduri tangkoh tersebut dilaksanakan, kami langsung disuguhi dengan segelas kopi gayo hangat sembari menunggu warga yang lain datang. Sambil menikmati segelas kopi gayo yang disuguhkan, kami pun berbincang-bincang dengan orang tua yang hadir sambil menggali informasi tentang kenduri tangkoh tersebut. Terlihat kehangatan muncul diantara sesama warga. Kenduri tangkoh ini kami nilai merupakan sebuah tradisi yang baik karena silaturahmi antar warga sangat terbentuk di acara ini. Seperti yang kami lakukan dengan salah seorang warga asli untuk mengenal lebih dalam apa itu tradisi kenduri tangkoh.

Tradisi kenduri tangkoh merupakan sebuah kebudayaan yang masih eksis di desa Bunin seperti ungkapan salah seorang warga asli Bunin. Beliau mengatakan tradisi ini umumnya diadakan di rumah salah seorang warga yang memiliki hajat dan niat tertentu. Seperti kenduri di rumah salah seorang warga yang kami berkesempatan diundang dalam acara kenduri tersebut. Sebagaimana diungkapkan oleh pak geuchik dan orang yang dituakan, tradisi ini sudah ada sudah lama sejak awal desa Bunin didirikan. Isitilah lain dari kenduri tangkoh yang dijelaskan oleh salah seorang warga desa Bunin yakni kenduri keluar. Maksudnya ialah harapan dari kenduri tangkoh ini do’a yang dibacakan dalam tradisi tersebut bisa keluar dan tersampaikan kepada tujuan yang dimaksud.

Sambil menikmati kopi dan menunggu warga yang lain, tuan rumah langsung menghidangkan makanan berat yaitu nasi dan lauknya ayam gulai. Setelah semua hadirin kenduri tangkoh dihidangkan makanan berat tok imam datang dan langsung memulai acara. Pelaksanaan acara tersebut dimulai ketika tok imam hadir dan duduk diatas tikar atau alas khusus yang terbuat dari anyaman pandan hutan. Pengkhususan tersebut ditujukan sebagai bentuk memuliakan tokoh agama sekaligus tokoh adat yang ada di pelaksanaan acara tersebut. 

Acara kenduri tangkoh dimulai dengan membaca istighfar lalu dilanjutkan dengan pembacaan surah mauzatain dan diakhiri dengan do’a kepada orang yang dimaksud. Ketika pembacaan doa oleh tok imam selesai kami pun dipersilahkan menikmati hidangan yang disediakan. Semua hadirin kenduri terlihat menikmati hidangan dengan nikmat sembari berbincang-bincang dengan warga yang lain. Acara kenduri tangkoh tidak selesai hanya disitu, melainkan itu sebagai pembuka acara, yang mana nti tradisi ini ialah takziah.

Makanan yang dihidangkan telah habis dinikmati hadirin kenduri, tuan rumah langsung membersihkan tempat kenduri dari piring kotor. Pembersihan tempat ini tidak dilakukan oleh tuan rumah sendiri, akan tetapi para pemuda dan sebagian warga lainnya sebagai bentuk ucapan terimakasih atas hidangan yang diberikan. Setelah tempat sudah bersih dari piring kotor, acara pun dimulai. Tuan rumah langsung meletakan gaharu dan arang yang sudah dibakar kehadapan tok imam. 

Tidak hanya itu buah kelapa tua yang masih ada kulitnya, beras satu bambu, uang serta air satu jerigen juga diletakkan di hadapan pak imam. Semua itu merupakan alat adat yang digunakan dalam acara kenduri tersebut. Setelah alat adat dikeluarkan, tuan rumah langsung mengeluarkan beberapa karung batu yang nantinya akan diletakkan diatas kuburan keluarga yang telah meninggal. Selanjutnya tok imam langsung memulai acara inti dengan membakar gaharu yang asapnya diusapkan ke alat-alat adat dan batu tersebut. Acara selanjutnya ialah penyerakan batu yang kemudian diambil oleh masing-masing hadirin dengan jumlah yang sebanyak-banyaknya. Setelah tok imam merasa semua sudah mendapat batu, acara pun dimulai.

Takziah ini merupakan acara inti yang sakral sehingga semua terlihat hidmat melaksanakannya. Isi takziah dalam kenduri tangkoh ialah pembacaan istighfar, alfatihah, takhtim, al-ikhlas 33 kali, al-falaq 1 kali, an-nas 1 kali. Selanjutnya ialah pembacaan tahlil sebanyak 100 kali dan ditutup dengan doa yang diselipkan nama-nama orang yang akan dikirimkan doa. Setelah takziah selesai, tuan rumah kembali menjamu para hadirin dengan teh hangat dan sepiring kue manis. Tidak hanya itu ketika hendak pulang para hadirin pun kembali di salami dengan amplop yang didalamnya terdapat sejumlah uang. Dari tradisi kenduri tangkoh kita dapat melihat bahwasanya tuan rumah sangat menghargai hadirin sebagai ungkapan terimakasih setelah melakukan berdoa bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun