Mohon tunggu...
Rizky Ananda
Rizky Ananda Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Rizky seseorang yang punya kekurangan,keterbatasan,dan kelebihan yang sudah sesuai takarannya dari yang maha kuasa.Baru belajar menulis,untuknya menulis bukan hanya sekedar berceloteh,tapi dengan tujuan agar orang lain tahu apa yang tidak mereka tahu,dan mengerti apa yang selama ini tidak mereka ingin mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rakyat 'Jelantah'

18 Januari 2011   07:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:27 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Hmm,betapa lucunya negri ini,ya lucu sekali.Yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin.Katanya mencerdaskan bangsa?Lalu bagaimana mau cerdas jika rakyatnya untuk bersekolah saja di persusah dengan soal keuangan.Katanya mensejahterakan rakyat,nah bagaimana mau sejahtera mau makan saja susah,dan maling berdasi begitu banyak yang hidup makmur.Katanya agar hidup tentram,mau tentram bagaimana kalau kerusuhan saja sering terjadi?.

Sebenarnya ini salah rakyat atau salah pemerintahan?

Lucu sekali ya,katanya mereka yang duduk ongkang-ongkang di sana itu mewakili rakyat.Tapi kok hidup nyaman di atas penderitaan rakyat?.Fasilitas serba mewah,padahal rakyatnya yang di kolong jembatan malam ini bingung besok makan dengan apa?bukan bingung mau lauk apa,tapi bingung apa yang bisa di makan.

Bicara soal hukum,rakyat kecil yang terpaksa mencuri demi untuk sesuap nasi dipidana mati-matian.Sedangkan maling yang mencuri bermilyar-milyar di biarkan saja menghambur-hamburkan uang curiannya.Sebenarnya hukum macam apa ini?

Mereka yang menamai dirinya wakil rakyat untuk rakyat saja tidak bisa hidup merakyat,lalu di mana jiwa untuk peduli rakyatnya?.Mereka yang dulu sebelum di pilih begitu pintar mengambil hati rakyat agar rakyat mau memilih mereka menjadi wakilnya.Tapi begitu terpilih,rakyat di lupakan.Ya seperti minyak jelantah yang setelah di pakai di biarkan saja atau bahkan di buang.

Inilah kenyataan negri kita,kenyataan malangnya rakyat jelata yang tak ubahnya minyak jelantah,yang hampir setiap saat kita jalan kita temui pengemis,anak-anak jalanan yang berpanas-panas ria.Sedangkan layar kaca dan media tulis terus memberitakan maling-maling berdasi itu sedang hidup nyaman.Walau keadaan negri kita seperti ini,tetap saja kata mereka Indonesia sudah merdeka.

>bagi pihak yang tersinggung dengan postingan ini,berarti anda salah satu yang berdasi tadi.Jika tidak maka cerdaskan negri kita,sedikitnya dengan membuka mata.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun