Pendidikan merupakan suatu kegiatan manusia yang bertujuan untuk menciptakan generasi yang cerdas dan solutif. Melalui pendidikan, generasi penerus bangsa diharapkan dapat melanjutkan warisan kebaikan dan ilmu pengetahuan dari generasi sebelumnya demi kelanjutan hidup yang lebih baik dan bermanfaat serta bermartabat.Â
Sebagaimana kita tahu, pendidikan di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu formal, informal dan nonformal. Pendidikan formal di Indonesia diatur dengan menggunakan kurikulum dan terdiri dari tingkat satuan pendidikan mulai jenjang PAUD/RA, Sekolah Dasar/MI Sekolah Menengah Pertama/MTs, Sekolah Menengah Atas/MA, Sekolah Menengah Kejuruan/MAK, dan Perguruan Tinggi.
Pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan, lebih menitikberatkan pada kecakapan atau keterampilan kerja yang dimiliki oleh siswa-siswinya. Inilah yang membedakan dengan Sekolah Menengah Atas, dimana lebih menitikberatkan pada pengetahuan secara akademik. Siswa-siswi SMK/MAK, diharapkan lebih siap masuk ke dunia kerja, tanpa harus melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi. Meskipun jika ingin melanjutkan, juga tidak ada permasalahan.Â
Program pembelajaran yang ada di SMK, dengan mengunggulkan kemampuan praktik mereka, diatur dalam Praktik Kerja Industri atau kini lebih dikenal Praktik Kerja Lapangan (biasa juga disebut magang). Menurut Anonim (2021), Praktik Kerja Lapangan ini diupayakan pihak sekolah agar lulusan yang dihasilkan dari pihak sekolah tersebut mendapatkan pengalaman kerja sesuai dengan bidang keilmuan yang siswa ambil, dan memperoleh relasi, sehingga akan dapat langsung terjun ke dunia kerja yang ketat.
Selaras dengan hal tersebut, Rizki dkk (2017:93) menyatakan bahwa, melalui pelaksanaan praktik kerja industri, siswa-siswi mendapatkan tambahan penguasaan kemampuan di bidang hardskill, khususnya di bidang teknik komputer dan jaringan.Â
Praktik kerja lapangan juga diatur pelaksanaannya berdasarkan kurikulum yang disahkan pemerintah untuk diaplikasikan oleh pihak sekolah. Adapun program PKL ini sekarang terdapat perbedaan dikarenakan perubahan kurikulum. Pada kurikulum 2013, PKL dilakukan untuk siswa/i di kelas XI, sementara pada kurikulum Merdeka Belajar PKL dilakukan di kelas XII. hal tersebut berdasarkan dokumen salinan perpu Kemdikbud, (Makarim, 2022) terdapat mata pelajaran serta jumlah jam pelajaran yang disarankan dilakukan oleh sekolah/guru, satu diantaranya yaitu PKL dengan jumlah alokasi pelaksanaan 18 minggu untuk program 3 tahun.Â
Adapun implementasi untuk kurikulum Merdeka ini menemukan tantangannya sendiri bagi guru SMK di lapangan, terkait dengan program PKL. Hal tersebut dikarenakan untuk jenjang kelas X, guru menjadi mempunyai target yang harus dikejar-yang mungkin secara kebut- karena siswa/i tersebut, akan melaksanakan PKL di tahun ke-12 mereka bersekolah. Karena tahun pertama kurikulum ini diperkenalkan dan diimplementasikan di sekolah kejuruan, tentu ada banyak hal yang mana guru harus beradaptasi dengan benar agar tak terjadi kesalahan dalam praktik mengajar di lapangan.Â
Meskipun begitu untuk meminimalisir terjadinya kesalahan tersebut, workshop atau pelatihan perlu dilaksanakan. Hal tersebut juga dinyatakan oleh Madani (2022) yang menyatakan ada culture shock bagi para guru terkait penerapan kurikulum merdeka, sehingga pelatihan diadakan agar para guru siap secara administrasi dan praktikal.Â
Dibalik tantangan untuk mengadaptasi Kurikulum Merdeka agar capaian pembelajaran yang diharapkan dapat terpenuhi, ada hal baik yang dirasakan. Yaitu, program PKL di kelas XII dirasa lebih efektif untuk dilaksanakan. Dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya (Kurikulum 2013) yang dilakukan di kelas XI. Hal tersebut karena ilmu keterampilan yang akan didapat siswa/i melalui PKL di kelas XII akan lebih fresh, karena didapatkan di akhir tahun ajaran mereka bersekolah. Sehingga jarak waktu antara magang dan masuk ke dunia kerja tidak terlalu jauh. Adapun untuk pembahasan asumsi tersebut, perlu dilakukan juga penelitian lebih lanjut.
Anonim, 2021. Â Pentingnya Mengetahui Pengertian Prakerin dan SMK dan Manfaatnya.