Mohon tunggu...
Rizky Amanah
Rizky Amanah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hallo, Sahabat kyan. Semoga kalian senang dengan tulisan-tulisan aku ya. Terima kasih sudah bersedia membaca nya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kyanardia

21 Juni 2023   20:01 Diperbarui: 21 Juni 2023   20:04 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 Hallo ardia, apa kabar? 

Aku rindu memanggil kamu dengan sebutan Ri, panggilan untuk pria original yang aku temui di 2015 lalu. Menjalin hubungan dengan mu selama 7 tahun bukanlah hal yang mudah untuk aku lupakan. Bahkan setelah kamu menemukan pujaan hati baru dan aku tahu kamu memulai itu saat masih bersamaku, ya kamu berselingkuh. Tapi aku tetap disini ardia, banyak orang bicara aku bodoh. Namun menurutku cinta tak berbalas itu memang ada kan pada nyatanya. 

Kamu sempat kembali ardia, kamu bicara padaku. Kekasih barumu mengkhiananti mu berbeda dengan ku. Duniaku hanya kamu sedangkan dunia kekasih barumu bukan hanya kamu. Dan aku yang sudah kehilangan akal sehat ini masih bisa bersedih mendengar ceritamu.

Ardia, saat kamu memutuskan mengakhiri perjalanan kita pada 13 april 2023. Ku pikir satu sampai tiga hari perselisihan itu akan berhenti dan kita akan kembali. Tapi ternyata kamu berani melepasku karena sudah kamu pupuk bunga baru di halaman hatimu.

Entah harus dengan apa aku mengembalikan bahagia ku, semua teman selalu hadir saat mengetahui kamu memposting foto bukan dengan aku lagi. Semua teman, teman ku dan teman mu juga.  

Hari raya idul fitri tahun ini menjadi hari raya dengan penuh tangisan. Bukan karena aku ingat nenek tersayang sudah pergi, tak lagi di bumi. Tetapi karena tahun ini kita berhasil menjadi asing, Bagaimana aku percaya ini terjadi pada kita sedangkan hubungan kita merupakan hubungan yang didambakan beberapa pasangan diluar sana.  

Kita memulai saat masih duduk dibangku SMA, saat semua teman membanggakan milik orang tuanya. Kita dengan kesederhanaan berdua tetap berjalan dengan sepeda biru itu.  

Dimana sepeda biru itu ardia? 

Rindu rasanya berjalan berdua. Rindu saat hujan kamu ku payungi sedangkan kamu menggenggam semeru mu. Ya semeru adalah sepeda merah biru itu panggilan yang kamu buat untuk sepeda mu. 

Ardia, ku lihat kamu sekarang lebih sering memposting dirinya. Meskipun pada pertemuan terakhir kita kamu bicara menyesal dan meminta maaf padaku.  

Senin, 5 juni 2023 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun