Mohon tunggu...
Huri Dewi Rizkiyatul Amaliyah
Huri Dewi Rizkiyatul Amaliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030017. UIN Sunan Kalijaga

Menulis cerpen dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Gawat Nih! Bukan Hanya Uang, Ternyata Sampah Juga Ada Bank

2 Juni 2023   11:31 Diperbarui: 6 Juni 2023   13:37 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber/dokumen pribadi

Pengelolaan sampah merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh masyarakat modern. Pertumbuhan populasi dan gaya hidup konsumtif menyebabkan peningkatan volume sampah yang dihasilkan setiap harinya. Sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Untuk mengatasi masalah ini, bank sampah telah menjadi salah satu solusi yang diterapkan di banyak negara. Bank sampah merupakan sistem pengelolaan sampah yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah. Di dalam bank sampah, berbagai jenis barang bekas seperti botol bekas, kertas bekas, plastik bekas, logam bekas, dan sebagainya, dikumpulkan dan dipilah sesuai dengan jenis dan nilai ekonominya. Setelah dipilah, barang bekas tersebut kemudian diolah menjadi produk bernilai tambah atau dijual kepada pihak yang berkepentingan, seperti pabrik daur ulang. Bank sampah tidak hanya bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah yang mencemari lingkungan, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran lingkungan serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Salah satu contoh bank sampah yang telah didirikan adalah Bank Sampah Apel yang terletak di daerah Bank Sampah Apel, Jl. Cemp. No.143 b, Gempol, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281.  Bank Sampah Apel didirikan pada tangga 12 Oktober 2010, dan sudah berdiri selama 13 tahun lamanya hingga sekarang.

Bank Sampah Apel ini merupakan inisiatif lokal yang berfokus pada pengelolaan sampah di daerah tertentu. Tujuan pendirian Bank Sampah Apel adalah untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Bank Sampah Apel memainkan peran penting dalam pengurangan volume sampah dan pemanfaatan kembali barang bekas. Dengan melibatkan masyarakat dalam proses pengumpulan dan pemilahan sampah, bank sampah ini dapat meningkatkan kesadaran untuk menjaga lingkungan dan mendorong praktik daur ulang serta penggunaan kembali barang bekas.

Namun, meskipun Bank Sampah Apel telah beroperasi, masih perlu dilakukan riset untuk mengevaluasi efektivitasnya dalam mencapai tujuan-tujuan tersebut. Oleh karena itu penulis akan membahas tentang Bank Sampah Apel, termasuk proses pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah yang dilakukan, partisipasi masyarakat, serta dampak yang telah dicapai dalam mengurangi jumlah sampah dan memberikan manfaat ekonomi.

Dengan tulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang Bank Sampah Apel sebagai salah satu alternatif dalam pengelolaan sampah. Informasi dan hasil tulisan ini juga dapat menjadi acuan bagi pihak terkait dalam pengembangan dan implementasi bank sampah serupa di berbagai daerah untuk mencapai tujuan pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.

Sampah-sampah yang mereka olah bisa dijadikan sebagai kerajinan tangan juga Ecoenzym yang berperan penting untuk kesehatan dan pertanian. Bank sampah apel memanfaatkan sampah-sampah tersebut karena ingin lingkungan mereka tetap bersih dan hijau. Soal lingkungan bersih secara tidak langsung hak dan kewajiban tersebut telah terpenuhi.

Banyak sekali aktivitas sederhana yang berguna dan dapat melestarikan lingkungan seperti mengurangi pemakaian Plastik sekali pakai, sehingga pengelola bank sampah menyarankan jika ingin berbelanja bisa menggunakan tas belanja saja, sehingga mengurangi kegunaan kantong plastik. Di bank sampah apel sampah-sampah tersebut diolah menjadi kerajinan tangan seperti bunga, tas dan beraneka ragaman hiasan dinding. Mereka juga mengubah sampah organik untuk dikomposkan.

Dalam pembengunan bank sampah apel tidak hanya menyangkut satu orang ataupun beberapa kelompok melainkan yang terlibat dalam pembangunan Bank Sampah Apel diantaranya ialah, Masyarakat sekitar, Kepala Desa beserta Jajarannya, dan Dinas Lingkungan Hidup. Sehingga tidak heran jika bank sampah tersebut bisa berdiri hingga sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun