Mohon tunggu...
Rizky Amalia Yulianti
Rizky Amalia Yulianti Mohon Tunggu... -

Saya adalah seperti apa diri Saya. Saya bukan Anda, Saya bukan Dia, dan Saya bukan Mereka. Saya adalah Saya dalam segala kelabihan dan kekurangan Saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beasiswa Unggulan, Menggiring Perbaikan Kualitas Hidup Manusia dan Bangsa Indonesia

22 Agustus 2011   19:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:33 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Entah sudah berapa tahun lamanya negara kita, Indonesia, disebut sebagai negara berkembang. Ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar saja, Indonesia sudah menyandang predikat tersebut namun hingga kini masih belum bisa melangkah menjadi negara maju. Banyak hal sebenarnya yang menjadi faktor ketertinggalan negara kita dibanding negara lain, salah satunya dari kualitas pendidikannya.

Sumber daya alam Indonesia memang kaya, akan tetapi kekayaan itu akan semakin surut apabila tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang kaya pula. Sumber daya manusia Indonesia masih dikatakan rendah di tingkat global tetapi bukan berarti orang-orang Indonesia tidak berkualitas pemikiran atau sumber dayanya. Hanya saja jumlah manusia Indonesia yang berkualitas sumber dayanya masih sangat minim. Lihat saja beberapa ilmuwan yang sukses dan membawa nama harum bangsa dan negara Indonesia seperti Bapak B.J. Habibie. Ini menjadi bukti konkret bahwa manusia Indonesia sebenarnya berpotensi untuk menjadi manusia yang berkualitas, tetapi mungkin terhalang oleh beberapa masalah klasik seperti masalah finansial.

Tidak dapat dipungkiri memang, biaya pendidikan di Indonesia terbilang cukup mahal mengingat masih banyak warga Indonesia yang tidak mampu mengenyam bangku sekolah apalagi kuliah. Selain itu, masih cukup banyak pula tenaga pendidik yang kualitasnya masih belum begitu expert dalam bidangnya. Mengapa demikian? Mungkin bisa dikatakan dalam pepatah jawa, “lha wong untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keluarga aja masih harus pontang-panting, gimana mau mikirin nerusin kuliah?” Oleh karena itu, tidak sedikit pula tenaga pendidik yang enggan meneruskan kuliah ke jenjang yang lebih expert. Bahkan lebih banyak lagi orang yang tidak berpikiran menjadi tenaga pendidik, umumnya mayoritas lebih memilih menjadi pegawai, pengusaha, atau entrepreneur yang mana mungkin lebih terlihat menjanjikan bagi kehidupan mereka.

Akan tetapi kini ada program beasiswa yang diselenggarakan oleh Dikti bagi para pendidik dan tenaga pendidik untuk melanjutkan studi ke program master dan doktoral. Beasiswa tersebut dinamakan Beasiswa Unggulan.

Program Beasiswa Unggulan menurut Permendiknas RI Nomor 20 Tahun 2009 disebutkan merupakan pemberian bantuan biaya pendidikan oleh pemerintah Indonesia atau pihak lain berdasarkan atas kesepakatan kerjasama kepada putera-puteri terbaik bangsa Indonesia dan mahasiswa asing yang terpilih. Tujuan utama dari program beasiswa ini adalah untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi serta meningkatkan kuantitas dan kemampuan profesionalisme tenaga pendidik sesuai kualifikasi akademik. Oleh karena itu, sasaran program ini adalah mereka-mereka yang memiliki prestasi, seperti peraih medali Olimpiade, pemenang lomba, lulusan terbaik, lulusan cumlaude, dan lain sebagainya.

Dengan adanya program beasiswa ini diharapkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat meningkat sehingga mampu bersaing secara global dengan sumber daya manusia dari negara-negara lain, khususnya tenaga pendidiknya. Oleh karena itu, penerima beasiswa ini nantinya lebih diarahkan untuk menjadi tenaga pendidik sebagai suatu bentuk pertanggungjawaban sekaligus rasa nasionalisme untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa dan negara Indonesia di mata dunia.

Mari semangat berjuang kawan-kawanku, demi menciptakan Indonesia yang lebih baik, bukan sekedar impian belaka!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun